5 Sapi di Seluma Terserang Penyakit Jembrana, Distan Berikan Imbauan Ini

5 Sapi di Seluma Terserang Penyakit Jembrana, Distan Berikan Imbauan Ini

Kabid Peternakan Dinas Pertanian Seluma, Hendri Yunan--(Sumber Foto: Julyan/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Seluma menyebut sebanyak 5 ekor sapi di Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma terindikasi terkena penyakit jembrana.

"Di awal tahun 2024 sudah ada 5 ekor sapi yang terindikasi penyakit jembrana," kata Kabid Peternakan Hendri Yunan.

BACA JUGA:Diknas Kota Bengkulu Bantah Isu PPDB 2024 Wajib Miliki Bukti Lunas PBB

Menyikapi tersebut, pihak Dinas Pertanian khususnya di bidang peternakan langsung melakukan uji laboratorium dengan mengambil dari sampel sapi tersebut. Serta melakukan pengobatan dengan pemberian vaksin jembrana pada sapi.

"Untuk sapi yang terindikasi jembrana sudah kita berikan vaksin, dan pengambilan sample untuk diuji laboratorium di Balai Veteriner Lampung," ujarnya.

BACA JUGA:Diduga Lecehkan Pasien Anak di Bawah Umur, Oknum Mantri di Bengkulu Utara Diamankan Polisi

Menurut Hendri Yunan Kabid Peternakan, gejala sapi yang terindikasi penyakit tersebut seperti mengalami demam tinggi dan diare berdarah.

Ia juga mengimbau kepada para peternak sapi agar menjaga kebersihan kandang serta menjauhkan sapi yang terjangkit penyakit ini dengan sapi lainnya, misalnya dengan memisahkan kandang atau memberikan pembatas. Pasalnya, penyakit jembarana ini dikenal sangat mudah menular.

BACA JUGA:Bedah Buku Bengkulu Hebat Karya Gubernur Rohidin Mersyah Segera Digelar

"Penyakit ini sangat menular, gejalanya seperti demam tinggi bahkan diare berdarah," sambungnya. 

Diketahui, penyakit jembrana merupakan penyakit menular akut pada sapi Bali yang disebabkan oleh Retrovirus, keluarga lentivirinae yang termasuk dalam famili retroviridae.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Kejari Benteng Tahan Tersangka Kasus Retribusi TKA, Rugikan Negara Rp1,6 Miliar

Penyakit ini ditandai dengan berbagai gejala seperti depresi, anoreksia, demam, perdarahan ekstensif di bawah kulit, dan kebengkakan kelenjar limfe, terutama limfoglandula prefemoralis dan preskapularis serta adanya diare berdarah.

Dalam banyak kasus, penyakit ini disertai dengan perdarahan kulit, sehingga penyakit ini juga disebut sebagai penyakit keringat darah. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: