KPU

Jembatan Milik Pemprov Bengkulu Nyaris Ambruk, Desa di Kecamatan Kota Padang Terancam Terisolir

Jembatan Milik Pemprov Bengkulu Nyaris Ambruk, Desa di Kecamatan Kota Padang Terancam Terisolir

Sungguh miris melihat kondisi jembatan yang dilintasi aliran sungai Beliti di Desa Depati Kecamatan Kota Padang Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu ini.--(Sumber Foto: Daman/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Sungguh miris melihat kondisi jembatan yang dilintasi aliran Sungai Beliti di Desa Depati Kecamatan Kota Padang Kabupaten Rejang Lebong Provinsi BENGKULU ini.

Jembatan sepanjang kurang lebih 50 meter yang menjadi jembatan penghubung akses jalan utama warga desa Tanjung Gelang dan Desa Derati ini, kondisinya sangat memprihatinkan, karena lantai jembatan yang terbuat dari papan itu sudah lapuk dan hancur, termasuk ada beberapa bagian lantai jembatan yang sudah berlobang.

BACA JUGA:Mutasi 139 ASN Rejang Lebong Dievaluasi BKN, Minta Pejabat yang Dimutasi Kembali ke Jabatan Semula

Kondisi jembatan yang tak layak digunakan lagi dan mengancam nyawa ini, tetap dipakai warga masyarakat dan pengguna jalan lain. Hal ini dikarenakan, jembatan ini merupakan akses satu-satunya menjalankan aktifitas sehari-hari.

BACA JUGA:Mudah dan Praktis, Ini Cara Login DANA Tanpa Aplikasi! Cukup Masukkan Nomor HP dan Kode OTP

“Jembatan ini jadi jalan satu-satunya, tiap hari saya lewat di sini. Kalau pagi kami jualan sayur, dan sore datang lagi untuk berjualan pakaian ke Desa Tanjung Gelang," ujar Mas’ud, salah satu pedagang di lokasi, Minggu 31 Maret 2024.

BACA JUGA:Jelang Pilkada, Bawaslu Rejang Lebong Berikan Penguatan Kelembagaan bagi Panwaslu Kecamatan

Mas’ud pun yang merupakan warga desa Sukarami Kecamatan Kota Padang menyebutkan, kerusakan parah jembatan ini terjadi kurang lebih tiga tahun terakhir.

Dan kerusakan di jembatan ini tak pernah mendapat perhatian dari Pemerintah baik Kabupaten dan Provinsi Bengkulu, sehingga tentunya menghambat roda perekonomian dan pertanian warga yang menggantungkan diri dengan keberadaan jembatan tersebut.

BACA JUGA:Truk Bermuatan Pipa Terperosok di Jembatan Bukit Makmur, Jalan Hanya Bisa Dilewati Motor

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Derati, Efrianto saat diwawancara mengatakan, jembatan atau dalam bahasa setempat disebut jeremba ini memang menjadi akses utama bagi warganya dan warga desa lain.

Untuk mengatasi kerusakan jembatan milik Pemerintah Provinsi Bengkulu ini, pihaknya bersama masyarakat melakukan gotong royong memperbaikinya dengan swadaya.

BACA JUGA:Pemkab Seluma Sambangi BPJN, Bahas soal Kepastian Pembangunan Jembatan Simpang

“Selama 3 tahun ini terus dilakukan perbaikan seadanya bersama masyarakat, tapi kini kondisi lantai jembatan sudah hancur nian," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: