Harga Kopi di Provinsi Bengkulu Terus Melambung, Dinas TPHP Ungkap Penyebabnya
Kabid Perkebunan DTPHP Provinsi Bengkulu, Bickman. --(Sumber Foto: Jalu/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS - Harga kopi di Provinsi BENGKULU terus mengalami kenaikan. Saat ini Harga kopi mencapai Rp52.000 hingga Rp60.000 per kilogram, dari sebelumnya Rp40.000 per kilogram.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) M, Rizon, S.Hut melalui Kabid Perkebunan DTPHP Provinsi Bengkulu, Bickman menjelaskan beberapa hal yang menjadi penyebab naiknya harga komoditas kopi di Provinsi Bengkulu akhir-akhir ini.
Petani kopi di Provinsi Bengkulu. --(Sumber Foto: Jalu/BETV)
BACA JUGA:Polresta Bengkulu Gelar Nobar Semifinal AFC U-23, Berikut Rute Pengalihan Arusnya
Ia menyebut bahwa mekanisme permintaan dan penawaran pasar menjadi salah satu faktor peningkatan harga kopi.
Dimana saat ini permintaan pasar dunia sedang meningkat, namun jumlah produk terbatas sehingga membuat harga kopi menjadi naik.
Faktor lain yang menyebabkan harga kopi naik adalah produksi kopi dunia berkurang. Tepatnya pada tahun 2021 lalu, terjadi fros atau hujan salju di Brazil yang menyebabkan banyak pohon kopi mati dan produksi kopi turun hingga 50 persen.
BACA JUGA:Dinas TPHP Provinsi Bengkulu Gelar Pertemuan Untuk Percepatan Penertiban STDB
Hal ini diperparah dengan fakta bahwa pohon kopi tersebut butuh waktu tiga tahun pemulihan agar bisa memproduksi kopi kembali. Padahal Brazil dikenal sebagai negara penyumbang kopi dunia terbanyak.
"Sementara itu, selain di Brazil kebun kopi di Kolombia juga terkena banjir sehingga juga membutuhkan waktu untuk perbaikan dan baru bisa menghasilkan kopi lagi. Ini salah satu faktor penyebab harga kopi kita melambung. Kemudian juga meningkatnya permintaan pasar dari berbagai negara seperti Singapore, Malaysia, Afrika, cina Amerika dan Eropa," kata Bickman, Minggu 28 April 2024.
BACA JUGA:DTPHP Provinsi Bengkulu Sebut Perang Iran-Israel Tidak Pengaruhi Harga TBS Sawit
Tambah Bickman, dari data Dinas TPHP Provinsi Bengkulu rekap tahun 2022, Provinsi Bengkulu sendiri menghasilkan 59.227 per tahun untuk kopi Robusta dan 941 ton per tahun untuk kopi Arabika.
"Sangat penting bagi petani kopi untuk merawat kebun kopinya dengan baik, sehingga mendapat produksi yang maksimal. Jika kenaikan harga kopi ini diimbangi dengan hasil produksi yang bagus pula dan berkualitas, maka perekonomian petani-petani kopi kita akan ikut meningkat," ujar Bickman. (ADV)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: