Dilema Bisnis: Cuan vs Etika
Marisa, Mahasiswi S1 Manajemen Universitas Bengkulu.--(Sumber Foto: Opini/BETV)
Ini menunjukkan bahwa memprioritaskan etika dapat menjadi strategi bisnis yang menguntungkan.
BACA JUGA:Indonesia Emas 2045: Nyata Atau Khayalan Belaka?
Kepemimpinan yang etis memainkan peran penting dalam menavigasi dilema antara cuan dan etika. Pemimpin yang beretika mampu menciptakan budaya perusahaan yang menghargai integritas, transparansi, dan tanggung jawab sosial.
Dengan contoh dan kebijakan yang tepat, mereka bisa menginspirasi karyawan untuk bekerja secara etis dan berkontribusi terhadap kesuksesan jangka panjang perusahaan.
Dilema antara cuan dan etika memang nyata dalam dunia bisnis Indonesia, namun tidak berarti keduanya tidak bisa berjalan seiring.
Dengan kepemimpinan yang beretika, komitmen terhadap transparansi, dan respons terhadap perubahan preferensi konsumen, pebisnis Indonesia dapat menemukan jalan untuk meraih keuntungan finansial tanpa mengorbankan etika.
Di era modern ini, integritas dan tanggung jawab sosial bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan untuk kesuksesan jangka panjang. Oleh karena itu, mengintegrasikan etika dalam setiap aspek bisnis akan membantu membangun kepercayaan, reputasi, dan kesuksesan yang berkelanjutan.
(Artikel ini ditulis Marisa, Mahasiswi S1 Manajemen Universitas Bengkulu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: