dempo

Rohidin Sebut Belum Ada Bicara Pendamping, Fokus Tuntaskan Pembangunan di Akhir Jabatan

Rohidin Sebut Belum Ada Bicara Pendamping, Fokus Tuntaskan Pembangunan di Akhir Jabatan

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyebutkan belum ada bicara soal siapa pendamping dirinya maju Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bengkulu 2024.--(Sumber Foto: Ilham/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyebutkan belum ada bicara soal siapa pendamping dirinya maju Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bengkulu 2024.

Meskipun tahapan pendafataran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang digelar 27 November 2024 tidak lama lagi. Berdasarkan jadwal tahapan pendafataran dibuka pada 27-29 Agustus atau kurang dua bulan.

BACA JUGA:3 Kabupaten Masuk Zona Merah Peredaran Narkoba di Provinsi Bengkulu, Ini Daftarnya

"Terkait dengan agenda politik sebenarnya saya lebih memastikan sejauh mana kesiapan kita saja. Kita melihat kepentingan daerah, kemudian respon masyarakat. Kita belum membicarakan apapun," ucap Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Bengkulu Rohidin Mersyah, Jumat 12 Juli 2024.

BACA JUGA:Festival Tabut Tahun 2024: 400 UMKM dan 1.500 Pelaku Ekonomi Kreatif Terlibat

Ia mengatakan, bahwa saat ini dirinya masih fokus pada agenda untuk mengakhiri masa jabatan.

Dengan fokus terhadap pembangunan seperti penataan kawasan Danau Dendam Tak Sudah (DDTS), penyelesaian pembangunan jalan di Pulau Enggano, dan beberapa pembangunan jalan yang tembus ke Provinsi lain.

BACA JUGA:JAM-Intelijen Bersama JAM-Datun Jadi Penguji Sidang Doktor di Fakultas Hukum UI

"Kalau saya sekarang justru lebih memastikan dulu sampai proses mengakhiri masa jabatan. Kemudian ada program strategis yang harus kita tuntaskan terutama kawasan DDTS, di Pulau Enggano dan beberapa jalan ke Provinsi lain," ungkap Rohidin.

BACA JUGA:Kunjungi Kanwil Kemenkumham, Kajati Bengkulu Tekankan Pentingnya Kerjasama Antar Lembaga

Terkait koalisi parpol di Pilgub Bengkulu 2024, kata Rohidin, sempat ikut penjaringan Cagub dan Cawagub di PKS tetapi hal itu tidak mesti kandidatnya adalah dirinya. Namun lebih ke koalisi Parpol antara Partai Golkat dan PKS.

"Ya saya pernah daftar ke PKS, karna sudah terbiasa komunikasi dengan PKS dan membangun komunikasi dengan Golkar. Itu justru tidak harus saya, karena koalisi parpol, bisa saja bukan saya, bisa saja yang lain dimunculkan," ujarnya. (Ilham)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: