Pengerukan Kolam Pelabuhan Pulau Baai Ditargetkan Selesai dalam Sebulan oleh Perusahaan Swasta
Pengerukan kolam Pelabuhan Pulau Baai, yang mengalami pendangkalan dalam beberapa tahun terakhir, ditargetkan selesai dalam waktu satu bulan dan akan dikerjakan oleh perusahaan swasta.--(Sumber Foto: Ilham/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS - Pengerukan kolam Pelabuhan Pulau Baai, yang mengalami pendangkalan dalam beberapa tahun terakhir, ditargetkan selesai dalam waktu satu bulan dan akan dikerjakan oleh perusahaan swasta.
Rapat pembahasan antara Pemprov Bengkulu, PT Pelindo Regional 2 Bengkulu, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI), dan Asosiasi Pertambangan Batubara Bengkulu (APBB) memutuskan untuk melibatkan perusahaan swasta dalam proyek ini.
BACA JUGA:3 ASN Pemprov Bengkulu Kantongi Surat Pengunduran Diri Bisa Daftar Pilkada 2024
"Untuk alur ini sedang ditangani; kami berencana menggunakan private company. Kemarin sudah disepakati oleh Pelindo dan para pelaku usaha, termasuk pengguna jasa lainnya," ungkap Gubernur Rohidin Mersyah.
BACA JUGA:Rumah Sakit Rujukan untuk Tes Bacalon Kepala Daerah Seluma Masih Tunggu Rekomendasi KPU Provinsi
Dengan mekanisme private company, diharapkan akan ada perusahaan yang fokus pada pemeliharaan atau perbaikan alur setiap tahunnya di kawasan Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, sehingga masalah pendangkalan dapat teratasi dengan baik.
"Kami harap mekanisme kerjasamanya dapat segera terbentuk, dan pengerukan diperkirakan akan dimulai pada awal September," ujar Gubernur.
BACA JUGA:PKS Resmi Dukung Gusnan - II Sumirat, Gilang Dirga: Jemau Bengkulu Selatan Melah Kitau Menangkan
Gubernur juga berharap setelah perusahaan pengerukan mulai bekerja, kondisi alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu akan segera membaik.
"Mudah-mudahan dalam waktu satu bulan sudah pulih, sesuai perkiraan kami," tambah Gubernur.
BACA JUGA:Sosok Anggota DPRD Kota Bengkulu 2024-2029 Termuda, Berusia 24 Tahun dan Masih Menunggu Wisuda
Pendangkalan alur di Pelabuhan Pulau Baai mengakibatkan kapal besar tidak dapat masuk dan berlabuh di dermaga, yang berdampak pada perekonomian, khususnya aktivitas bongkar muat barang yang penting di sana.
Pendangkalan ini juga menghambat penyaluran BBM dari kapal tanker ke depot Pertamina di Pulau Baai, mengingat kapal dengan tonase besar hanya bisa masuk sekali dan harus melakukan dropping secara berkala.
BACA JUGA:Dorong Usaha Rumah Tangga, Komisi IV DPRD Gelar Pelatihan dan Serahkan Bantuan Alat Produksi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: