KPU

Penerima KIP-K Terlibat Mendukung Cakada di Bengkulu, Pemerhati Pendidikan: Sangat Disayangkan

Penerima KIP-K Terlibat Mendukung Cakada di Bengkulu, Pemerhati Pendidikan: Sangat Disayangkan

Pemerhati pendidikan Provinsi Bengkulu, Dr. (C) Elfahmi Lubis, M.Pd, menanggapi berita yang beredar di media sosial mengenai keterlibatan mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) dalam mendukung salah satu calon kepala daerah (Cakada) di P--(Sumber Foto: Ilham/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Pemerhati pendidikan Provinsi BENGKULU, Dr. (C) Elfahmi Lubis, M.Pd, menanggapi berita yang beredar di media sosial mengenai keterlibatan mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) dalam mendukung salah satu calon kepala daerah (Cakada) di Pilgub BENGKULU.

"Ini sangat disayangkan. Mahasiswa KIP-K seharusnya tidak dilibatkan dalam dukungan terhadap calon tertentu di Pilkada," ujar Elfahmi, yang juga merupakan akademisi Universitas Muhammadiyah Bengkulu, pada Selasa, 17 September 2024.

BACA JUGA:Sampaikan Visi Misi dan Program ke KPU, Romer Optimis Bangun Provinsi Bengkulu Lebih Maju

Menurut Elfahmi Lubis, beasiswa KIP-K terbagi menjadi dua kategori: KIP UKT LLDikti dan KIP aspirasi anggota legislatif. Masalah sering muncul pada KIP aspirasi, yang kerap digunakan untuk kepentingan politik.

"KIP aspirasi sering dimanfaatkan untuk kepentingan politik, seperti pemenangan di dapil, kepentingan keluarga dalam kontestasi, termasuk Pilkada," jelasnya.

BACA JUGA: Awas! 6 Kelompok Orang Ini Pantang Konsumsi Susu Kambing, Salah Satunya Pengidap Gangguan Ginjal

Elfahmi menegaskan bahwa beasiswa KIP-K merupakan program pemerintah pusat yang didanai oleh APBN, sehingga tidak seharusnya digunakan untuk kepentingan politik praktis.

"Jika terbukti penerima KIP-K dimanfaatkan untuk kepentingan politik tertentu, segera laporkan karena itu melanggar hukum. Anggaran tersebut adalah untuk program beasiswa," tegasnya.

BACA JUGA:7 Manfaat Mengonsumsi Buah leci Bagi Pederita GERD, Ampuh Meredakan dan Menenangkan Asam Lambung

Lebih lanjut, Elfahmi menjelaskan bahwa keterlibatan mahasiswa penerima beasiswa KIP-K dalam politik dapat mengganggu proses akademik mereka.

"Keterlibatan dalam politik dapat mengganggu proses akademik mahasiswa penerima beasiswa KIP-K yang seharusnya fokus pada pembelajaran," tambahnya.

BACA JUGA:Kenali 5 Efek Samping Konsumsi Susu Kambing Berlebihan, Bisa Sebabkan Gangguan Pencernaan

Untuk diketahui, beredar di media sosial postingan yang diduga berasal dari mahasiswa penerima beasiswa KIP-K Provinsi Bengkulu. Dalam postingan tersebut, terdapat dukungan kepada salah satu calon kepala daerah di Pilgub Bengkulu dengan latar foto yang menampilkan baliho bertuliskan "Relawan Dewi Coryati (RDC)" dan foto Dewi Coryati serta Helmi-Mian.

"Berjuang bersama Hj. Dewi Coryati M.Si untuk pendidikan. Bersama Helmi-Mian bantu rakyat. Senang sekali menjadi bagian dari relawan Ibu Dewi Coryati untuk membangun Bengkulu, gubernurku Helmi-Mian," tulis salah satu akun di media sosial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: