KPU

Penjual Kue di Kota Bengkulu Mengaku Dihipnotis, Harta Benda dan Uang Jutaan Rupiah Raib

Penjual Kue di Kota Bengkulu Mengaku Dihipnotis, Harta Benda dan Uang Jutaan Rupiah Raib

Aksi penipuan dengan modus hipnotis menimpa pedagang kue talam di depan SDN 17 Kelurahan Kampung Kelawi, Kecamatan Sungai Serut Kota Bengkulu, pada Rabu 18 September 2024.--(Sumber Foto: Imron/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Aksi penipuan dengan modus hipnotis menimpa pedagang kue talam di depan SDN 17 Kelurahan Kampung Kelawi, Kecamatan Sungai Serut Kota BENGKULU, pada Rabu 18 September 2024.

Diketahui korban bernama Dewi (48) warga Pasar Bengkulu, mengaku dihipnotis oleh oknum orang tidak dikenal, hingga korban merugi hingga Rp17 juta rupiah. 

BACA JUGA:Bupati Seluma Kunjungi Kelompok Pengolahan Ikan Rajo Lele, Pantau Perkembangan Produksi Perikanan

Dari pengakuan korban, 3 unit handphone, uang senilai Rp2 juta rupiah, emas 3 gram, ATM, dan STNK berhasil digasak oknum pelaku hipnotis tersebut. 

Diceritakan korban, awalnya ia didatangi oleh laki-laki yang menggunakan mobil mini bus warna hitam dengan ciri-ciri berbadan pendek, berkulit gelap dan berpakaian rapi. 

BACA JUGA:Tokoh Agama Apresiasi Gubernur Rohidin Atas Pembangunan Rumah Ibadah di Bengkulu

Pelaku membeli dagangan korban serta menanyakan lokasi salah satu pesantren di Kota Bengkulu

"Awalnya orang itu beli kue, terus nanya lokasi pesantren," ujarnya. 

BACA JUGA:Naik Signifikan, Kasus TBC di Kota Bengkulu September 2024 Capai 849 Kasus

Lebih lanjut, terduga pelaku kemudian membayar kue yang ia beli dan pada saat itulah korban merasa gemetar setelah menerima uang yang diberikan terduga pelaku. 

"Saat pelaku itu bayar, badan saya gemetaran, tapi tidak begitu saya hiraukan karen saya rasa saat itu saya sedang kelaparan," jelas Dewi. 

BACA JUGA:Diapet hingga Lodia, Ini 7 Rekomendasi Obat Diare di Apotek, Dijamin Manjur

Setelah itu, terduga pelaku meminta korban untuk mematikan HP di dalam tas korban yang sedang memutar sholawat nabi yang memang sudah biasa korban dengar sehari-hari saat berjualan. 

"Setelah itu dia minta saya untuk mematikan HP saya yang sedang memutar sholawat. Mulai dari situlah saya menuruti seluruh keinginan dia," ujar Dewi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: