2.622 Pelajar SMK/SMA se-Provinsi Bengkulu Ikuti Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Bengkulu menggelar Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) yang dihadiri 2.622 siswa SMAN dan SMKN se-Provinsi Bengkulu di GOR Sawah Lebar, Selasa 24 September 2024.--(Sumber Foto: Ilham/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi BENGKULU menggelar Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) yang dihadiri 2.622 siswa SMAN dan SMKN se-Provinsi BENGKULU di GOR Sawah Lebar, Selasa 24 September 2024.
Pelestarian bahasa daerah menjadi salah satu isu penting dalam menjaga kekayaan budaya Indonesia, terutama di kalangan generasi muda.
BACA JUGA:Aksi Mahasiswa dan Petani di Bengkulu Soroti Ketidakadilan Agraria di Hari Tani Nasional
Untuk itu, Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) hadir sebagai salah satu sarana untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya bahasa, baik nasional maupun daerah, di kalangan siswa.
Selain itu, UKBI ini dijadikan sebagai salah satu faktor penentu dalam pemberian beasiswa kepada para siswa.
BACA JUGA:Polda Bengkulu Gelar Syukuran Peringati Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-69
Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengajak para siswa SMAN dan SMKN di Bengkulu untuk tidak hanya menguasai Bahasa Indonesia, tetapi juga mencintai dan melestarikan bahasa daerah yang menjadi bagian dari identitas budaya.
"Bahasa daerah di Bengkulu sangat kaya dan beragam, seperti bahasa Serawai, Pekal, Rejang, dan masih banyak lainnya. Kita harus menjaga dan melestarikan bahasa-bahasa ini agar tidak hilang," ujar Rohidin.
BACA JUGA:Paslon Gusnan-Ii Bicara soal Rekam Jejak: Kami Mengetahui Apa yang Dibutuhkan Masyarakat
Lebih lanjut, Gubernur Rohidin menekankan pentingnya Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa, meskipun keberagaman bahasa daerah tetap harus dijaga.
"Kita tetap menjunjung tinggi Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu. Bahasa ini adalah bahasa nasional yang bisa digunakan di seluruh penjuru Indonesia untuk berkomunikasi," tambahnya.
BACA JUGA:Peringatan HANTARU ke-64 Tahun 2024: 60 Persen Lahan Masyarakat Bengkulu Telah Disertifikatkan
Sementara itu, Prof. E. Aminudin Aziz menyoroti pentingnya UKBI sebagai bekal bagi para siswa, terutama dalam penulisan skripsi di masa mendatang.
"Kami sering mendapat laporan dari dosen bahwa mahasiswa kerap keliru dalam menggunakan Bahasa Indonesia dalam skripsi atau tesis mereka. Ini akibat kurangnya pemahaman terhadap UKBI," jelas Prof. Aminudin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: