Kota Bengkulu Alami Deflasi Keempat Kalinya, Daya Beli Masyarakat Menurun?

BENGKULU, BETVNEWS - Kota BENGKULU mengalami deflasi secara berturut-turut untuk keempat kalinya sejak Juni hingga September 2024.

Badan Pusat Statistik Kota Bengkulu mencatat secara Month-to-month terjadi deflasi sebesar 0,17 persen, sementara inflasi Kota Bengkulu year on year sebesar 1,84 persen.

Deflasi berturut-turut seperti ini jarang terjadi dan hal seperti ini sebenarnya juga tidak bagus.

BACA JUGA:Dedikasi Sebagai Wartawan Olahraga, Ketum PWI Pusat Hendry Ch Bangun Terima Penghargaan dari Kemenpora

Karena bisa menjadi cerminan daya beli masyarakat yang menurun, sehingga pedagang atau pengusaha menjual produk barang dan jasa menjadi lebih murah atau memang ada momen komiditi-komoditi yang sedang turun.

Jika ternyata daya beli masyarakat menurun, maka bisa menjadi sentimen negatif bagi investor untuk menanamkan modal atau membuka usaha di Kota Bengkulu.

Namun jika terjadi inflasi yang terlalu tinggi, juga tidak baik karena akan menghimpit ekonomi masyarakat bawah.

BACA JUGA:Capaian Vaksinasi Polio di Kota Bengkulu Berhasil Lampaui Target

Kendati begitu, secara nasional juga terjadi deflasi selama lima kali berturut-turut. 

Dengan rincian 28 provinsi mengalami deflasi dan 14 provinsi mengalami inflasi. 

Hal ini disampaikan oleh Ibramsyah, SST., Fungsional Statistisi Ahli Muda Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu.

BACA JUGA:Batik Besurek Bengkulu Laris Manis di Luar Negeri

"Deflasi kita September 2024 untuk Kota Bengkulu month-to-month sebesar 0,07 persen namun year to year inflasi kita 1,84 persen. Masih relatif aman karena rentangnya 1,5 hingga 3,5 persen. Jadi menuju raport akhir Desember nanti dikategorikan aman, namun deflasi yang berturut-turut juga bisa mencerminkan penurunan daya beli masyarakat" jelas Ibramsyah.

BACA JUGA:BPPW Bengkulu Alokasi Anggaran Rp48 Miliar Bangun Akses Air Bersih dan Sanitasi di 2 Kabupaten

Sumber: