Marak Pelajar Terlibat Geng Motor, Pj Walikota Bengkulu Minta Kepsek SD-SMP Beri Pengawasan Ekstra
Maraknya aksi geng motor (gengster) yang terjadi di Kota Bengkulu akhir-akhir ini menjadi perhatian berbagai pihak, terkhusus Pemerintah Kota Bengkulu.--(Sumber Foto: Jalu/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS - Maraknya aksi geng motor (gengster) yang terjadi di Kota BENGKULU akhir-akhir ini menjadi perhatian berbagai pihak, terkhusus Pemerintah Kota BENGKULU.
Hal ini menjadi atensi karena menimbulkan keresahan dan menggangu keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Maksimalkan Pelayanan Sektor Priwisata, Pemkot Bengkulu Gelar Pelatihan untuk Pelaku Usaha
Berkenaan hal ini, Pj Walikota Bengkulu Arif Gunadi meminta seluruh Kepala Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk lebih ekstra memantau perkembangan anak didiknya di sekolah sebagai upaya mencegah aksi kenakalan remaja.
"Tolong dipantau perkembangan anak kita. Berikan pengertian, jika ada yang janggal segera laporkan," jelas Arif saat apel bersama jajaran Dikbud, Kepsek SD dan SMP di aula Dikbud, Kamis 3 Oktober 2024.
BACA JUGA:Paslon Pilgub Bengkulu 2024: Helmi-Mian dan Rohidin-Meriani Lapor Dana Kampanye Awal Rp50 Juta
Setelah itu, dirinya juga mengimbau seluruh pelajar untuk mengurangi aktivitasnya di malam hari di luar rumah jika tidak ada kepentingan yang mendesak.
Kemudian, seluruh Kepsek juga diminta untuk memperhatikan kenakalan remaja lainnya seperti pelecehan seksual dan tindakan lain yang dinilai tak benar.
BACA JUGA:Bawaslu Kota Bengkulu Ajak Media Massa dan Milenial Awasi Pilkada Serentak 2024
Intinya, pemerintah fokus melakukan pencegahan kenakalan remaja bersama seluruh stakeholder.
Sebab, kenakalan remaja yang menjurus tindak kriminal ini tidak dapat dilakukan dengan pendekatan tunggal, namun harus secara menyeluruh mulai dari keluarga, sekolah, pihak aparat kepolisian hingga pemerintah
BACA JUGA:Rohidin di Mata Masyarakat Bengkulu Utara: Perhatian Terhadap Pelosok, Bukan Hanya Janji Kosong
"Banyak kenakalan remaja di luar sana, ada pelajar SMA, anak putus sekolah hingga pelajar SMP dan SD yang ikut serta dengan kawan-kawannya," pungkas Arif.
(Jalu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: