KPU

Peternak Sapi dan Kerbau di Seluma Diminta Waspada Penyakit Ngorok

Peternak Sapi dan Kerbau di Seluma Diminta Waspada Penyakit Ngorok

Dinas Pertanian (Distan) Seluma meminta masyarakat mewaspadai penularan penyakit ngorok. --(Sumber Foto: Julyan/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Dinas Pertanian (Distan) Seluma meminta masyarakat mewaspadai penularan penyakit ngorok yang menjangkit hewan ternak seperti sapi dan kerbau

Sebab saat ini di Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kaur sudah ada puluhan ekor sapi yang terjangkit penyakit ngorok atau disebut Septicaemia Epizootica (SE).

BACA JUGA:Minggu Pagi, Sukatno Bersama Warga Cempaka Permai Gotong Royong dan Bahas Gagasan Daur Ulang Sampah

Dijelaskan Kepala Dinas Pertanian Seluma, Arian Sosial melalui dokter hewan bidang peternakan Davit, bahwa penyakit ngorok menjadi ancaman terbesar bagi hewan ternak.

Bahkan penyakit tersebut dapat menyebabkan kematian, terutama jika sapi belum memiliki daya tahan tubuh yang cukup.

BACA JUGA:Bawaslu Telusuri Dugaan Pelanggaran APK Paslon di Kota Bengkulu, Lokasi di TPU dan Kawasan Larangan

"Meskipun di Seluma belum ada laporan terkait penyakit ngorok. Namun penyakit ini sudah mewabah di Bengkulu Selatan. Jadi, peternak kita harus hati-hati dan tetap waspada," kata dokter hewan Distan Seluma Davit, Minggu 20 Oktober 2024.

BACA JUGA:Adu Kambing Mobil Vs Motor di Jembatan Elevated DDTS, 1 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Menurut Davit, penyakit ngorok sering terjadi pada musim pancaroba disebabkan bakteri pasteurella multocida yang menyebar melalui perantara air. 

Biasanya penyakit ini kerap menyerang sapi dan kerbau yang dipelihara di daerah aliran sungai. Bahkan ternak yang hanya dimandikan di air sungai pun tidak luput dari ancaman ini.

BACA JUGA:Cobain 5 Resep Minuman Segar Olahan Wortel Ini, Enak dan Mudah Dibuat

Dikatakannya juga, penyakit ngorok ini tak menular ke manusia dan hewan ternak yang terkena penyakit ngorok tidak mempengaruhi kualitas daging. 

"Untuk sapi atau kerbau yang mengidap penyakit ini, daging masih bisa dikonsumsi tapi jeroan yang rusak disingkirkan dan mohon untuk dikubur. Jangan dibuang ke sungai/aliran air. Karena penyakit ini disebabkan bakteri pasteurella multocida yang menyebar melalui perantara air," jelasnya.

BACA JUGA:6 Cara Cegah Kebotakan pada Rambut, Jaga Pola Makan hingga Kelola Stres

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: