Keluhan Petani Seluma di Tengah Kenaikan Harga Karet: Toke Masih Membeli di Bawah Harga Standar
Petani karet Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma, menuturkan saat ini harga karet basah kembali mengalami kenaikan.--(Sumber Foto: Julyan/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS - Petani karet Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma, menuturkan saat ini harga karet basah kembali mengalami kenaikan.
Diketahui harga karet basah saat ini Rp11.000 per kilogram untuk getah karet basah dari harga sebelumnya di angka Rp9000 perkilogram, sedangkan harga karet kering Rp.19.000.
BACA JUGA:Marak Penimbunan BBM Subsidi, Polda Bengkulu Imbau Masyarakat Tak Berikan Barcode ke Sembarang Orang
Meskipun harga karet naik, tak serta merta membuat para petani karet sumringah dengan harga yang ada saat ini.
Karena harga karet yang ditetapkan oleh pemerintah daerah saat ini di angka Rp11.000 perkilogram, namun kenyataanya di Desa Padang Pelawi masih banyak toke yang membeli getah karet petani di bawah standar harga yang ditetapkan.
BACA JUGA:Masyarakat Pekal Kota Bengkulu Dukung Meriani: Sosok Perempuan yang Majukan Perekonomian di Bengkulu
Jumardi petani karet di Desa Padang Pelawi mengatakan, bahwa kenaikan ini tidak merata karena diduga ada toke nakal yang mempermainkan harga.
"Kenaikan harga ini tidak merata, karena ada permainan harga dari toke yang di daerah dalam membeli getah karet dari petani di bawah harga standar," kata Jumardi.
BACA JUGA:5 Mitos dan Fakta tentang Air Hangat, Benarkah Air Hangat Bisa Sembuhkan Segala Penyakit?
Sebagai petani, dirinya mengeluhkan perilaku para toke karet yang suka memanfaatkan kesulitan petani untuk mencari keuntungan yang tinggi.
Para toke sengaja membeli karet dari petani dengan harga murah, lalu menjualnya kembali denga harga tinggi.
BACA JUGA:DLH Kota Bengkulu Beberkan Alasan Putus Kerjasama dengan Rumah Sakit M. Yunus
Padahal, harga karet saat ini sedang mengalami kenaikan.
"Saya harap agar kenaikan harga karet yang telah ditetapkan ini bisa merata. Jika perilaku laku toke memanfaatkan seperti itu, maka petani karet lah yang akan dirugikan terus," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: