KPU

Pembangunan Jalan Trans Enggano Tahap II Senilai Rp200 Miliar Terus Dikebut

Pembangunan Jalan Trans Enggano Tahap II Senilai Rp200 Miliar Terus Dikebut

Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso, menyatakan bahwa kelanjutan pembangunan pada tahun 2024 akan mengalokasikan dana sebesar Rp 200 miliar. --(Sumber Foto: Ilham/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Pembangunan Jalan Trans Enggano di Pulau Enggano, Kabupaten BENGKULU Utara, yang menghubungkan enam desa sepanjang 32,5 kilometer, terus dikebut hingga akhir tahun 2024.

Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso, menyatakan bahwa kelanjutan pembangunan pada tahun 2024 akan mengalokasikan dana sebesar Rp 200 miliar. Dana tersebut dibagi dalam dua paket, masing-masing ditangani oleh pihak Roda Tehnik dan PT Rimbo Peraduan.

BACA JUGA:Dua Laporan Pelanggaran Pilkada Telah Diproses, Bawaslu Seluma Masih Tunggu Laporan Lainnya

"Tahun 2024 ada dua paket, di mana paket dua sudah selesai. Paket tiga saat ini tinggal 20 persen, dan kami optimis bisa selesai pada akhir November untuk memastikan jalan Enggano sepanjang 32,5 kilometer mulus," kata Tejo Suroso pada 29 Oktober 2024.

Tejo menegaskan bahwa pekerjaan terus dipercepat dengan target selesai pada akhir November 2024. Saat ini, progres pekerjaan sudah mencapai 20 persen.

BACA JUGA:IRT di Kota Bengkulu Mengaku Bisa Mengobati Penyakit Ternyata Maling, Sudah Beraksi di 21 TKP

"Dari rapat kerja dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Bengkulu, pekerjaan jalan di Enggano tersisa sekitar 20 persen dari paket tiga (2024). Paket pertama yang bersifat multi-years sudah dikerjakan sejak tahun 2022 dan 2023," jelasnya.

Pembangunan jalan ini telah direncanakan sejak tahun 2021, dan pelaksanaan fisiknya dimulai pada tahun 2022 dengan penganggaran multiyears. Setelah penyelesaian, pemeliharaan jalan akan menjadi kewenangan kementerian selama dua tahun sebelum aset diserahterimakan ke Provinsi Bengkulu.

BACA JUGA:Hasil Verifikasi Pendaftar PPPK Pemprov Bengkulu: 114 Pelamar Tidak Memenuhi Syarat

"Pemeliharaan akan dilakukan oleh kementerian selama dua tahun. Setelah itu, aset akan dikembalikan ke provinsi sesuai dengan kontrak pemeliharaan kementerian," ujarnya.

Tejo juga mengungkapkan rencana pembangunan sarana air bersih di Pulau Enggano, yang sempat dimulai pada tahun 2022 namun terhenti. Proyek ini akan dilanjutkan oleh Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR.

BACA JUGA:Kunjungi Sekretariat PWI Seluma, Bawaslu Ajak Insan Pers Awasi Pilkada Serentak 2024

Selain itu, akan dibangun pengaman pantai oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VII, serta saluran irigasi untuk masyarakat yang bekerja sama dengan TNI untuk membuka lahan baru untuk persawahan.

"Targetnya, 500 hektar lahan sawah baru akan dibuka melalui kerja sama dengan Korem," tutup Tejo Suroso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: