KPU

Anak Alami Bintitan? Segera Lakukan 5 Cara Efektif Ini untuk Mengatasinya

Anak Alami Bintitan? Segera Lakukan 5 Cara Efektif Ini untuk Mengatasinya

Ilustrasi. Cara mengatasi bintitan pada anak--(Sumber : Doc/BETV)

BACA JUGA:Dewan Minta Bawaslu Tindak Tegas Pelanggaran Pidana Pemilu Cagub Bengkulu Nomor Urut 1

Cara Mengatasi Bintitan pada Anak

1. Mengompres mata dengan air hangat


--(Sumber : iStockPhoto)

Cara pertama yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mengatasi Bintitan pada anak ini adalah dengan mengompres dengan air hangat. 

Kamu bisa melakukan kompres dengan menggunakan kain bersih yang direndam dalam air hangat, lakukan kompres area mata yang terkena selama sekitar 10–15 menit, 3–4 kali sehari. 

Kompres hangat ini membantu membuka pori-pori pada kelopak mata dan memperlancar aliran minyak yang mungkin tersumbat. Selain itu, efek dari kompres hangat juga bisa memberikan rasa nyaman pada mata yang terasa sakit atau perih akibat bintitan.

Meski demikian, pastikan suhu air tidak terlalu panas untuk mencegah iritasi pada kulit anak sehingga orang tua perlu memeriksa suhu air dengan cara mencelupkan sedikit kain ke air dan menyentuhnya sebelum diterapkan ke mata anak.

Dalam beberapa kasus, bintitan akan mulai mengering setelah beberapa kali terapi kompres. Meski demikian, penting untuk melanjutkan kompres hingga bintitan benar-benar sembuh untuk memastikan infeksi benar-benar teratasi.

BACA JUGA:Bisa Bikin Pusing, Ini Efek Samping Lainnya dari Minum Teh Berlebihan

BACA JUGA:Ampuh Mengatasi Kolesterol, Ini Manfaat Lain Teh Rosella yang Menarik Diketahui

2. Membersihkan area mata dengan lembut

Menjaga kebersihan area mata yang bintitan juga merupakan hal yang sangat penting untuk mencegah infeksi semakin parah. 

Kamu bisa menggunakan kapas atau kain lembut yang dibasahi dengan air bersih untuk membersihkan kelopak mata anak secara perlahan dan sebaiknya hindari penggunaan sabun atau bahan kimia yang dapat membuat mata iritasi. 

Membersihkan area mata secara lembut akan membantu menghilangkan kotoran dan bakteri penyebab infeksi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: