Pemprov Bengkulu Upayakan Lahan untuk Pembangunan TPA Sampah Regional Tiga Daerah
Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso, mengatakan bahwa upaya ini sangat penting mengingat dampak buruk yang dapat timbul jika pengelolaan sampah tidak segera diantisipasi.--(Sumber Foto: Ilham/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS – Pemerintah Provinsi (Pemprov) BENGKULU saat ini tengah berupaya mencari lahan untuk pembangunan Tempat Pembungan Akhir (TPA) Sampah regional yang akan melayani tiga wilayah, yaitu BENGKULU Tengah, Seluma, dan Kota BENGKULU.
Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso, mengatakan bahwa upaya ini sangat penting mengingat dampak buruk yang dapat timbul jika pengelolaan sampah tidak segera diantisipasi.
BACA JUGA:Walhi Rekomendasikan Penyelesaian Konflik Agraria di Bengkulu Utara, Berikut Poinnya
Menurut Tejo, Kota Bengkulu saat ini sudah menghadapi kesulitan dalam mengelola sampah di TPA Air Sebakul, yang telah melebihi kapasitas.
"Areal untuk TPA regional ini sangat mendesak, terutama karena TPA Kota Bengkulu sudah tidak dapat menampung lagi limbah, dan lahan yang tersedia sangat terbatas. Oleh karena itu, Pemprov melalui Dinas PUPR akan mengambil alih pengelolaan ini ke depan," ungkap Tejo Suroso pada Kamis, 7 November 2024.
BACA JUGA:Tokoh Masyarakat Mukomuko Nilai Rohidin Sebagai Pemimpin Berintelektual
Pembangunan TPA Regional tersebut membutuhkan sekitar 20 hektar lahan. Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah dan Seluma sempat menyiapkan lahan, namun terkendala dengan luasannya. Karena itu, rencananya Pemprov akan memanfaatkan kawasan hutan produksi.
BACA JUGA:Pelamar PPPK Kaur Capai 1.069 Orang, 8 Ajukan Sanggah
"Awalnya, lahan disiapkan oleh Pemerintah Bengkulu Tengah dan Seluma, tetapi karena kendala luasan, kami sedang mempertimbangkan untuk menggunakan hutan produksi. Kami sedang berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk memanfaatkan kawasan hutan tersebut," tambahnya.
BACA JUGA:3.612 Anggota KPPS Resmi Dilantik KPU Kota Bengkulu Hari Ini, Segini Gaji dan Tugasnya
Saat ini, selain mempersiapkan lahan, pihaknya juga sedang menyusun perencanaan dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), yang rencananya akan dimulai pada tahun 2025.
(Ilham)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: