Generasi Muda Enggan Menjadi Penutur Bahasa Daerah Karena Dianggap Kurang Gaul
Penulis artikel, Ando Ramadika S.Ak., mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Bengkulu. --(Sumber Foto: Tim/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS - Bumi yang indah membentang di sepanjang pesisir Samudera Hindia yang dipeluk hangat hijaunya susunan bukit barisan, menjadi tempat dimana seni dan budaya kami lestarikan.
Banyaknya suku serta beragamnya bahasa, terjalin indah dalam rukunnya adat istiadat daerah. The Land Of Rafflesia itulah orang menyebutnya.
BACA JUGA:Dinsos Kota Bengkulu Salurkan Beragam Bantuan Alat Bantu Disabilitas ke Warga
Bengkulu, sebuah provinsi hasil pemekaran dari Sumatera Selatan ini memiliki bahasa yang hampir mirip dengan daerah induknya dan daerah sekitarnya seperti Jambi.
Di wilayah ini, terdapat beberapa bahasa daerah yang masih bertahan hingga kini, seperti Bahasa Rejang, Melayu Bengkulu, Serawai, Lembak, dan Enggano.
Setiap bahasa memiliki keunikannya masing-masing dan berperan penting dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat. Mari kita lihat lebih dekat mengenai keberagaman bahasa di Bengkulu.
BACA JUGA:Enak dan Mudah Dibuat, Cobain Resep dari Buah Manggis Ini, Dijamin Bikin Nagih
1. Bahasa Rejang: Bahasa Asli Pedalaman yang Menonjol
Bahasa Rejang banyak digunakan oleh suku Rejang, yang merupakan salah satu suku terbesar di Bengkulu. Bahasa ini terutama dituturkan di daerah pedalaman seperti Rejang Lebong, Lebong, Kepahiang, dan sebagian Bengkulu Utara.
Menurut penelitian dari Suyono dkk. (2018), Bahasa Rejang terdiri dari beberapa dialek, seperti dialek Lebong dan Musi.
"Bahasa Rejang memiliki beberapa variasi dialek yang masih digunakan sampai sekarang," tulis Suyono.
Keberagaman dialek ini menunjukkan kekayaan budaya yang unik dari suku Rejang, yang turut memperkaya identitas budaya Bengkulu.
BACA JUGA:Manfaat Lain Konsumsi Buah Manggis untuk Ibu Hamil, Ampuh Mencegah Anemia
2. Bahasa Melayu Bengkulu: Bahasa Pesisir dengan Sentuhan Lokal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: