KPU

Disperindag Kota Bengkulu Gelar Operasi Pasar Murah Jelang Nataru

Disperindag Kota Bengkulu Gelar Operasi Pasar Murah Jelang Nataru

Disperindag Kota Bengkulu Gelar Operasi Pasar Murah Jelang Nataru--(Sumber Foto: Robi/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS – Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota BENGKULU memastikan kebutuhan pangan tetap stabil dengan menggelar operasi pasar murah.

Langkah ini bertujuan untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok dan menjaga kestabilan ketersediaan pangan.

Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Disperindag Kota Bengkulu, Jasya Arief, menjelaskan bahwa program ini merupakan hasil kolaborasi antara Bank Indonesia, Disperindag Provinsi, dan Disperindag Kota Bengkulu.

"Kegiatan operasi pasar murah ini adalah bagian dari langkah antisipasi kenaikan harga pangan yang signifikan menjelang Nataru," ujar Jasya, Selasa 10 Desember 2024.

BACA JUGA:Dinkes Kota Bengkulu Lakukan Screening HIV dan Sifilis di Sejumlah Lapas, Ini Hasilnya

BACA JUGA:Pemdes Kota Agung Diberi Waktu 60 Hari untuk Kembalikan Kerugian Negara Rp320 Juta

Operasi pasar murah ini akan dilaksanakan di 15 titik yang tersebar di 9 kecamatan, dengan 11 titik di dalam kota dan 4 titik di luar kota.

Kegiatan ini sudah dimulai pada 3 Desember 2024 di Kantor Camat Kampung Melayu.

"Untuk Disperindag Kota, saat ini kami sedang mempersiapkan administrasi, dan Insyaallah dalam dua hari ke depan, operasi pasar murah berikutnya akan berlangsung," tambahnya.

Selain itu, Jasya juga mengungkapkan bahwa harga bahan pokok (bapok) di beberapa pasar tradisional di Kota Bengkulu, seperti Pasar Panorama dan Pasar Minggu, hingga kini masih relatif stabil.

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Targetkan Produksi Padi 292.715 Ton GKG di 2024, Namun Gagal Tercapai Akibat Faktor Ini

BACA JUGA:Masuk Musim Penghujan, Aneka Sup Ini Cocok Menghangatkan Tubuh, Cek 4 Resepnya di Sini

"Alhamdulillah, hasil pantauan langsung tim kami menunjukkan harga bapok stabil. Hanya ada sedikit kenaikan pada komoditas telur, kemungkinan disebabkan oleh cuaca ekstrem beberapa hari terakhir," jelasnya.

Menurut Jasya, faktor pengiriman yang terhambat akibat hujan lebat dan badai menjadi salah satu penyebab kenaikan harga telur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: