Damkar Kota Bengkulu Siagakan 180 Personel Antisipasi Kebakaran dan Bencana Saat Nataru
Damkar Kota Bengkulu Siagakan 180 Personel Antisipasi Kebakaran dan Bencana Saat Nataru--(Sumber Foto: Robi/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS – Dalam rangka mengantisipasi terjadinya kebakaran dan bencana selama perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Bengkulu menyiagakan sebanyak 180 personel.
Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan, Yuliansyah, menyatakan bahwa malam pergantian tahun sering kali diwarnai dengan penggunaan petasan dan kembang api oleh masyarakat.
Ia mengingatkan bahwa percikan api dari mercon dapat memicu kebakaran, terutama di kawasan padat penduduk atau lapangan dengan ilalang kering.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak menyalakan petasan dan kembang api di kawasan yang rawan seperti permukiman padat atau lahan kering. Api bisa cepat menyebar dan membahayakan,” ujar Yuliansyah.
BACA JUGA:Dinkes Kota Bengkulu Dirikan Tiga Posko Kesehatan untuk Natal dan Tahun Baru
BACA JUGA:Dikbud Kota Bengkulu Imbau Siswa Isi Libur Sekolah dengan Kegiatan Positif
Selain ancaman kebakaran, pihak Damkar juga mewaspadai bencana lain mengingat cuaca ekstrem yang diprediksi masih terjadi di Kota Bengkulu selama periode tersebut.
Untuk memastikan kesiapsiagaan, 180 personel Damkar telah ditempatkan di 10 pos yang tersebar di berbagai lokasi.
Setiap pos dijaga oleh 18 personel dengan sistem shift.
“Personel kami selalu siaga di pos masing-masing untuk merespons cepat apabila terjadi kebakaran atau situasi darurat lainnya,” tambah Yuliansyah.
BACA JUGA:Daun Kedondong Bisa Mengempukkan Daging, Cek Manfaat yang Ditawarkan di Sini
BACA JUGA:Polres Seluma Amankan 4 Wanita Tunasusila dan 2 Pria Hidung Belang dalam Ops Pekat Nala II
Tak hanya soal kebakaran, Damkar Kota Bengkulu juga bekerja sama dengan stakeholder terkait untuk memberikan imbauan kepada masyarakat, terutama wisatawan.
Salah satu langkahnya adalah menggunakan mobil keliling dengan pengeras suara untuk memperingatkan wisatawan agar tidak mandi di kawasan pantai, terutama Pantai Panjang, yang berpotensi berbahaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: