Cegah Terulangnya Penolakan Pasien, Dinkes Bengkulu Siapkan Langkah-Langkah Strategis
Moh. Redhwan Arif, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu saat dimintai keterangan.--(Sumber Foto: Ilham/Betv)
BENGKULU, BETVNEWS – Tragedi penolakan pasien korban kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) beberapa waktu lalu, mendapatkan perhatian serius dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu.
Menanggapi hal tersebut, Dinkes Provinsi Bengkulu telah merumuskan sejumlah langkah untuk memastikan Rumah Sakit (RS) dan Fasilitas Kesehatan (Faskes) di daerah ini tidak lagi menolak pasien.
BACA JUGA:Dinkes Provinsi Bengkulu Beri Penilaian Kinerja Tenaga Kesehatan
Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, Moh. Redhwan Arif, menjelaskan bahwa permasalahan penolakan tersebut sebagian besar disebabkan oleh adanya penyumbatan komunikasi antar pihak terkait.
Hal ini terungkap saat ia mendampingi Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu dalam inspeksi mendadak (sidak) di dua rumah sakit beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Kasus DBD Muncul, Dinkes Provinsi Bengkulu Turunkan Tim ke Mukomuko
"Intinya, masalah ini berakar pada adanya hambatan komunikasi yang menimbulkan salah paham. Namun, kejadian ini menjadi pelajaran berharga untuk perbaikan pelayanan kesehatan ke depan," ujar Arif.
Sebagai langkah pencegahan, Dinkes Provinsi Bengkulu telah menyusun beberapa kebijakan strategis. Salah satunya adalah meningkatkan koordinasi antara fasilitas kesehatan (faskes) atau rumah sakit di seluruh Provinsi Bengkulu, terutama terkait sistem rujukan yang telah terintegrasi, yaitu Sisrute (Sistem Rujukan Terintegrasi).
BACA JUGA:Waspada ISPA, Dinkes Provinsi Bengkulu Imbau Masyarakat Jaga Pola Hidup Sehat
Meskipun Sisrute sudah diterapkan, Arif menilai bahwa kebijakan ini tetap memerlukan penyesuaian agar lebih efektif dalam merujuk pasien.
"Untuk itu, komunikasi langsung antar RS perlu dilakukan, baik melalui telepon atau aplikasi pesan instan seperti WhatsApp, terutama dalam kondisi darurat," ujarnya.
BACA JUGA:Kasus ISPA Capai 19.900, Dinkes Provinsi Bengkulu Ajak Masyarakat Terapkan Pola Hidup Sehat
Menurut Arif, dengan adanya komunikasi personal ini, rumah sakit dapat mengetahui kesiapan fasilitas, tenaga medis, dan ruang perawatan sebelum pasien dirujuk, sehingga proses rujukan bisa lebih lancar dan tepat sasaran.
“Melalui langkah ini, kami berharap komunikasi antar rumah sakit dapat lebih baik dan memastikan setiap pasien mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat,” harap Arif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: