PPDB Berubah Jadi SPMB, Dikbud Kota Bengkulu: Masih Tunggu Instruksi Pusat

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu--(Sumber Foto: Ahmad/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS - Penerimaan peserta didik baru atau PPDB tahun ajaran 2025/ 2026 kini telah berganti nama menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru atau SPMB.
Meski demikian, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu, Denny Apriansyah mengatakan hingga saat ini pihaknya masih menunggu instruksi lebih lanjut dari pemerintah pusat.
"Ya terkait dengan ini kami masih menunggu instruksi dari Kemendikdasmen dan Insya Allah nanti dalam waktu dekat akan ada regulasi dan kita sesuaikan dan akan kita sosialisasikan ketika regulasi itu nanti sudah ada," kata Denny.
Denny juga mengungkapkan di SPMB ini nantinya masih akan berlaku empat jalur penerimaan siswa yaitu, jalur domisili yang semula adalah jalur zonasi, afirmasi, mutasi, dan prestasi.
BACA JUGA:Kulit Kentang Aman Dikonsumsi, Bagus untuk Mencerahkan Kulit, Cek Manfaatnya bagi Kecantikan di Sini
BACA JUGA:Dampak Refocusing, Anggaran Perjalanan Dinas Bakal Dipangkas Pemkab Bengkulu Tengah 50 Persen
"Ya memang nanti kemungkinan empat jalur untuk SPMB ini masih akan berlaku, cuman mungkin untuk teknisnya kami masih menunggu," sambungnya.
Sementara itu, ada beberapa persyaratan yange harus dipenuhi para calon murid baru di jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) yakni berusia 7 tahun atau paling rendah 6 tahun pada 1 Juli 2025 dan calon murid baru yang berusia 7 tahun akan diprioritaskan.
Selanjutnya, persyaratan usia paling rendah 6 tahun, dapat dikecualikan menjadi paling rendah 5 tahun 6 bulan, pada 1 Juli 2025
Bagi calon murid yang memiliki kriteria kecerdasan dan/atau bakat istimewa, kesiapan psikis, dibuktikan dengan rekomendasi tetulis dari psikolog profesional.
BACA JUGA:Pelantikan Gubernur dan Wagub serta Tujuh Bupati se-Provinsi Bengkulu Ditunda, Ini Jadwal Terbaru
BACA JUGA:Polres Seluma Panggil Sejumlah Saksi Terkait Kasus Percobaan Rudapaksa di Desa Air Priukan
Sementara jika dalam psikolog profesional tidak tersedia, maka rekomendasi dapat dilakukan oleh dewan guru pada satuan pendidikan yang bersangkutan.
Kemudian untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP), syaratnya berusia paling tinggi 15 tahun pada 1 Juli 2025 dan Telah menyelesaikan jenjang pendidikan kelas 6 SD atau bentuk lain yang sederajat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: