Dua Sapi Dinyatakan Negatif, Kasus PMK di Kota Bengkulu Kembali Menjadi 14 Ekor

Dua Sapi Dinyatakan Negatif, Kasus PMK di Kota Bengkulu Kembali Menjadi 14 Ekor

Kota Bengkulu kembali mencatat 14 ekor sapi yang terindikasi terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). --(Sumber Foto: Jalu/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Kota BENGKULU kembali mencatat 14 ekor sapi yang terindikasi terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hal ini terjadi setelah hasil laboratorium patologi Balai Veteriner Lampung menyatakan dua sapi yang sebelumnya diduga terjangkit PMK di Kecamatan Kampung Melayu, Kota BENGKULU, dinyatakan negatif.

Laboratorium patologi Balai Veteriner Lampung merupakan salah satu institusi spesialis dalam bidang kesehatan hewan yang memiliki kemampuan untuk mendiagnosis penyakit pada hewan ternak.

BACA JUGA:Pengumuman Hasil Seleksi PHD Provinsi Bengkulu Keluar, Ini Nama-Namanya

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bengkulu, drh. Henny Kusuma Dewi, menyampaikan bahwa hasil pemeriksaan laboratorium tersebut mengurangi jumlah kasus PMK yang sebelumnya diduga bertambah.

“Nah, yang tambahan kemarin ada dua dugaan ke PMK, dan kita kan kirim sampel ke Lampung. Alhamdulillah, hasilnya negatif PMK. Jadi, sementara kasus kita hanya 14 ekor yang berada di Kelurahan Panorama,” ujarnya.

BACA JUGA:Warga Dusun Lembah Duri Bengkulu Utara Ditemukan Meninggal Dunia, Diduga Korban Pembunuhan

Sebelumnya, pada Selasa, 21 Januari 2025, dua ekor sapi yang diduga terindikasi PMK ditemukan di wilayah Kelurahan Teluk Sepang setelah tim DKPP melakukan pemeriksaan di peternakan setempat.

Lebih lanjut, Henny menjelaskan bahwa kasus PMK di Kota Bengkulu bermula dari pembelian dua ekor sapi oleh peternak setempat dari Kabupaten Seluma. Sapi yang terjangkit kemudian menulari sapi lainnya.

BACA JUGA:Pj Sekdaprov Bengkulu Klaim Telah Melaksanakan Inpres Nomor 1 Tahun 2025 Terkait Efisiensi Anggaran

“Ada 14 ekor ternak sapi di Kota Bengkulu yang saat ini terkonfirmasi terjangkit virus PMK, di mana awalnya peternak ini membeli sapi dari luar daerah, lalu menjangkit sapi lainnya,” ungkapnya.

Sebagai langkah pencegahan, DKPP Kota Bengkulu telah mengambil sampel dan memberikan pengobatan terhadap sapi-sapi yang terinfeksi. Selain itu, DKPP juga mengimbau para peternak dan warga untuk sementara waktu tidak membeli sapi dari luar daerah serta memperhatikan kebersihan kandang dan hewan ternak mereka.

BACA JUGA:BMH Bengkulu Gelar Khitan Berkah Nusantara untuk 50 Anak Yatim Dhuafa

“Kami meminta kepada peternak dan warga untuk lebih selektif memilih sapi, bahkan kalau bisa, jangan dulu membeli sapi dari mana pun mengingat kondisi saat ini. Mari bersama-sama menjaga kebersihan kandang dan ternak sapi,” tambahnya.

Kasus PMK ini merupakan yang pertama kali kembali terjadi di Kota Bengkulu setelah terakhir kali merebak pada tahun 2022, di mana saat itu 122 ekor sapi terkonfirmasi terinfeksi. Dengan situasi yang ada, DKPP Kota Bengkulu terus berupaya melakukan mitigasi untuk mencegah penyebaran virus agar tidak semakin meluas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: