Pedagang UMKM di Kawasan DDTS Khawatirkan Pohon Mati yang Berpotensi Tumbang

Pedagang UMKM di Kawasan DDTS Khawatirkan Pohon Mati yang Berpotensi Tumbang

Para pedagang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berjualan di kawasan wisata Danau Dendam Tak Sudah resah dengan keberadaan pohon-pohon mati yang berpotensi tumbang. --(Sumber Foto: Jalu/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS – Para pedagang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berjualan di kawasan wisata Danau Dendam Tak Sudah resah dengan keberadaan pohon-pohon mati yang berpotensi tumbang.

Mereka khawatir jika tidak segera ditebang, pohon-pohon tersebut dapat membahayakan keselamatan pengunjung maupun pedagang di sekitar lokasi wisata.

Hal ini disampaikan oleh Reka, Sekretaris Perhimpunan Pedagang Danau Dendam Tak Sudah.

BACA JUGA:Kejari Kembali Jadwalkan Pemanggilan 5 Mantan Pejabat Seluma Terkait Kasus Pembebasan Lahan Pemkab Seluma

Menurutnya, pohon yang masih sehat sebaiknya tidak ditebang karena memiliki manfaat besar bagi lingkungan, tetapi pohon yang sudah mati seharusnya segera dipangkas demi keamanan.

"Kalau pohon yang bagus dan sehat jangan ditebang karena berfungsi sebagai peneduh dan pencegah abrasi di Danau Dendam. Tapi kalau pohon mati, tolong segera ditebang agar tidak membahayakan pedagang dan pengunjung wisata," ujar Reka.

BACA JUGA:DLH Seluma Siapkan 3.556 Bibit Tanaman untuk Dukung Program 100 Hari Kerja Bupati

Selain faktor keselamatan, para pedagang juga mengungkapkan kekhawatiran terkait potensi cuaca ekstrem yang dapat mempercepat tumbangnya pohon-pohon mati tersebut.

Saat ini, memasuki musim hujan dan angin kencang, kondisi pohon yang sudah rapuh dikhawatirkan akan memperbesar risiko kecelakaan.

BACA JUGA:Sidang Tuntutan Mantan Bupati Seluma Murman Effendi Cs Ditunda Pekan Depan, Ini Penyebabnya

Para pedagang berharap pihak berwenang, khususnya dinas terkait, segera turun tangan untuk melakukan pemantauan dan tindakan pencegahan. Mereka menginginkan adanya evaluasi terhadap kondisi pepohonan di kawasan wisata Danau Dendam Tak Sudah guna memastikan keamanan lingkungan sekitar.

"Kami berharap ada perhatian dari pemerintah atau pihak pengelola kawasan wisata untuk segera menangani pohon-pohon mati ini. Jangan sampai nanti sudah ada kejadian baru diambil tindakan," tambah Reka.

BACA JUGA:Teo-Rabil Terpilih Sebagai Presiden dan Wakil Presiden BEM UNIB dalam Pemira Lawan Kotak Kosong

Hingga saat ini, belum ada tindakan konkret dari pihak berwenang mengenai permasalahan ini. Para pedagang meminta adanya koordinasi antara pemerintah daerah, Dinas Lingkungan Hidup, serta pihak pengelola wisata agar masalah ini bisa segera ditangani sebelum terjadi insiden yang tidak diinginkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: