Update PROGRAM BETV Terbaru

Ikuti terus update terbaru program betv beken dengan klik tombol dibawah ini.

Pemkot Bengkulu Sterilisasi Jalanan, Penjual Tisu di Lampu Merah Mengeluh Kehilangan Mata Pencaharian

Pemkot Bengkulu Sterilisasi Jalanan, Penjual Tisu di Lampu Merah Mengeluh Kehilangan Mata Pencaharian

Pemkot Bengkulu Sterilisasi Jalanan, Penjual Tisu di Lampu Merah Mengeluh Kehilangan Mata Pencaharian--(Sumber Foto: Ajeng/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS - Pemerintah Kota BENGKULU terus melakukan sterilisasi di beberapa simpang utama dari aktivitas pedagang kaki lima, pengemis, dan anak jalanan.

Kebijakan ini merupakan bagian dari 100 hari kerja Wali Kota Bengkulu untuk menciptakan lingkungan yang lebih tertib dan nyaman bagi masyarakat.

Anggota Satpol PP yang bertugas di lapangan menegaskan bahwa kebijakan ini bukan sekadar operasi penertiban, melainkan pengawasan yang dilakukan setiap hari.

BACA JUGA:Tanggapi Arahan Gubernur, Dinas PUPR Provinsi Bengkulu Segera Perbaiki Jalan Rusak

BACA JUGA:Tim Satgas TMMD 123 Kodim 0407 Kota Bengkulu dan Masyarakat Kebut Pembuatan Sumur Bor

“Ini memang program Pak Wali Kota. Simpang-simpang harus steril dari jual tisu, gepeng, pengemis, dan anak-anak jalanan,” ujar Marlinda, salah satu anggota Satpol PP yang ikut dalam penertiban, Selasa (11/3).

Penertiban ini dilakukan di tujuh titik strategis, di antaranya Simpang Lima, Pagar Dewa, Padang Harapan, Suka Merindu, dan Kilometer 8. Setiap simpang dijaga oleh tiga petugas Satpol PP untuk memastikan tidak ada aktivitas yang melanggar aturan.

Menurut Marlinda, program ini sudah berjalan hampir satu minggu. Bagi pedagang yang masih membandel, petugas akan mengamankan mereka dan menyerahkannya ke Dinas Sosial untuk diberikan pembinaan.

“Kalau ada yang membandel, kami amankan dan bawa ke Dinas Sosial untuk diberikan sanksi atau arahan,” jelasnya.

BACA JUGA:Petani Seluma Dapat Bantuan Drone Pertanian, Harap Bisa Menarik Kalangan Milenial Bertani

BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Pastikan Pengelolaan Keuangan Daerah Transparan dan Akuntabel

Salah satu pedagang yang terdampak, Jamia, mengaku kecewa dengan kebijakan ini. Ia mengandalkan berjualan tisu di persimpangan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

“Saya sudah lama jualan di lampu merah ini. Tidak tahu harus bagaimana lagi, saya cuma ingin kerja,” ujarnya dengan nada pasrah.

Jamia menuturkan bahwa ia berharap ada solusi dari pemerintah bagi para pedagang kecil seperti dirinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: