Update PROGRAM BETV Terbaru

Ikuti terus update terbaru program betv beken dengan klik tombol dibawah ini.

Dampak Pendangkalan Pelabuhan Pulau Baai, Masyarakat Pulau Enggano Terisolir-Sembako Menipis

Dampak Pendangkalan Pelabuhan Pulau Baai, Masyarakat Pulau Enggano Terisolir-Sembako Menipis

Dampak Pendangkalan Pelabuhan Pulau Baai, Masyarakat Pulau Enggano Terisolir- Sembako Menipis --(Sumber Foto: Ilham/BETV)

BACA JUGA:Inspektorat Seluma Akan Lakukan Audit Investigasi Usut Dugaan Honorer Siluman di Seleksi PPPK

Tak cuma itu, kini menjelang masuknya pelajar sekolah. Menurut Windi, di beberapa sekolahan banyak murid bahkan guru yang sedang berada di Kota Bengkulu tidak bisa kembali ke Pulau Enggano.

Termasuk, kini ada beberapa siswa yang sedianya hendak mengikuti tes Paskibraka pada tanggal 14 April 2025 mendatang, juga terancam gagal untuk mengikuti ujian.

 "Saya mestinya tanggal 8 April ini masuk kuliah untuk menyelesaikan skripsi. Kini, jadi tidak bisa berangkat ke Bengkulu. Mohonlah bantuannya ke pemerintah," tambah Sonia Agustin, mahasiswi Politeknik Kesehatan Bengkulu.

Sementara itu, Ketua Pengurus Harian Wilayah AMAN Bengkulu Fahmi Arisandi mengatakan agar ada tindakan cepat dari pemerintah daerah untuk menyiasati kondisi transportasi di Pulau Enggano.

BACA JUGA:Usai Libur Panjang Lebaran 2025, Bupati Seluma Minta ASN Kembali Fokus Bekerja

BACA JUGA:Kota Bengkulu Alami Inflasi Maret 2025, Tarif Listrik Pra Bayar Jadi Penyebab Utama

Ketersediaan kapal angkut yang minim dan belum mencukupi kebutuhan penumpang serta belum penuhnya jasa penerbangan di Pulau Enggano, sudah menjadi masalah pelik sejak 10 tahun ini bagi masyarakat adat dan penduduk di Pulau Enggano.

Menurutnya, pengerukan alur untuk pelabuhan Pulau Baai yang kini sedang dikerjakan oleh pemerintah seharusnya harus didukung dengan upaya mitigasi bagi kelangsungan hidup masyarakat adat yang ada di Pulau Enggano.

"Idealnya, ditengah tidak ada kepastian kapan jadwal selesainya pengerukan alur di Pelabuhan Pulau Baai yang berakibat pada berhentinya aktivitas kapal ke Pulau Enggano, pemerintah harus pikirkan rencana mitigasi, kalau hal tersebut tidak dilakukan akan mengancam kelangsungan hidup masyarakat adat Pulau Enggano, yang kita semua tahu bahwa untuk kebutuhan bahan pokok, pasokan BBM, pengiriman hasil panen, layanan pendidikan dan kesehatan mereka masih mengandalkan pada layanan transportasi kapal. Karena itu, kami ingatkan. Bahwa saat ini ada ribuan orang di Enggano terancam hidup darurat. Jangan sepelekan keluhan mereka," kata Fahmi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: