Uji Coba Tumpang Sari Sawit dan Kakao Dimulai di Seluma, Gandeng Profesor Belanda dan DPD RI

BENGKULU, BETVNEWS – Kabupaten Seluma menjadi lokasi uji coba program tumpang sari sawit dan kakao yang akan dimulai di Desa Riak Siabun, Kecamatan Sukaraja.

Program ini merupakan bagian dari upaya peningkatan produktivitas lahan dan pendapatan petani, melalui sistem penanaman dua komoditas dalam satu area.

Tumpang sari sawit dengan kakao telah terbukti berhasil di sejumlah wilayah lain, termasuk di Kalimantan, dan kini akan diuji coba di Seluma pada lahan seluas 10 hektare selama tiga tahun.

Program ini merupakan kerja sama antara PT Arkonesia – perusahaan pertanian berbasis iklim yang dipimpin oleh alumni Wageningen University, Yusrian Saubara (Yanda) – dengan dukungan Pemerintah Belanda melalui program SustainPalm.

BACA JUGA:Dinsos Kota Bengkulu Salurkan Bantuan Sosial Rp 79,35 Miliar ke 22 Ribu KPM

BACA JUGA:Sereh Tawarkan Manfaat Baik untuk Jaga Kesehatan Tubuh, Simak Lebih Lengkap Disini!

Kegiatan ini juga melibatkan kunjungan langsung dari tim ahli pertanian internasional yang dipimpin oleh Prof. Maya Slingerland dari Wageningen University, Belanda, yang didampingi oleh Senator DPD RI asal Bengkulu, Apt. Destita Khairilisani, serta Bupati Seluma, Teddy Rahman.

"Alhamdulillah, Kabupaten Seluma kedatangan tamu istimewa, Senator DPD RI Apt. Destita Khairilisani, bersama Prof. Maya Slingerland dari Wageningen University, Belanda. Dalam kunjungan ini, dibahas program intercropping atau tumpang sari di lahan sawit," kata Teddy Rahman.

Bupati menyampaikan bahwa Seluma memiliki potensi besar untuk menerapkan model pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Ia optimis keberhasilan program ini akan membuka peluang ekspor dan peningkatan kesejahteraan petani lokal.

BACA JUGA:Terpilih Aklamasi di Musda ke-IV Sebagai Ketua DPD Hanura Bengkulu, Ini Targetkan Usin Sembiring

BACA JUGA:Dilarang Konsumsi! Inilah Sederet Kelompok Orang yang Dilarang Konsumsi Sereh, Siapa Saja?

"Harapan kita bersama, semoga program ini dapat memberikan manfaat besar dalam meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan petani kita di Seluma," tambahnya.

Program tumpang sari ini tidak hanya berpotensi meningkatkan produktivitas, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam adaptasi perubahan iklim melalui pemanfaatan sistem pertanian berkelanjutan yang teruji secara ilmiah dan didukung oleh institusi internasional.

Sumber: