KPU

Tidak Tamat Sekolah, Ukir Prestasi lewat Kopi

Tidak Tamat Sekolah, Ukir Prestasi lewat Kopi

Warga Kelurahan Pensiunan Kecamatan Kepahiang yang memiliki berbagai prestasi hingga keluar negeri melalui kopi produk olahannya yang dikenal dengan Rapindo Coffee.--(Sumber Foto: Hendri/Betv)

BETVNEWS, - Rosmawati (55) warga Kelurahan Pensiunan Kecamatan Kepahiang, bukanlah orang yang berpendidikan tinggi bahkan ibu 2 anak ini tidak menyelesaikan sekolah menengah atas. Namun demikian, bukan berarti tidak mampu memberikan prestasi bagi daerah, pasalnya ibu 2 anak ini sudah memiliki berbagai prestasi hingga keluar negeri.

Melalui kopi produk olahannya yang dikenal dengan Rapindo Coffee, berhasil membawa dirinya mengukir prestasi berupa penghargaan atas kesuksesan dalam mengelola kopi asli Kepahiang.

"Awalnya saya masih sekolah di Rejang Lebong, memiliki orang tua angkat sebagai pengepul Kopi, sehingga saya banyak belajar dari sini," ungkap Rosita.

Mengenal kopi sejak remaja, menjadikan dirinya mencintai hal tersebut, dan melakukan pengelolaan kopi sampai menjadi bubuk kopi Rapindo Coffee, dan dijual hingga ke luar Provinsi dan Internasional.

"Saat bertemu dengan mantan Bupati saya ditanya hobi, saat itu pikiran saya bagaiamana saya bisa mengelola kopi yang dipetik dari kebun, bisa memiliki nilai jual yang lebih," tambahnya.

Bahkan sejak tahun 2007 silam, sampai saat ini dirinya bisa memproduksi kopi kemasan hingga 500 kilogram hingga 1 ton kopi. Dan dijual hingga ke Asia tenggara, Timur Tengah, hingg Amerika Utara.

"Waktu itu pernah ditawari oleh investor dari Kanada untuk membuka Coffee shop di sana, namun saya tolak karena lebih memikirkan keluarga dan cinta akan daerah sendiri," sambungnya.

Bukan tidak memiliki rintangan, selama merintis usaha tersebut dirinya pernah beberapa kali jatuh bangun, namun dengan semangat dan rasa cinta terhadap kopi dirinya terus berusaha hingga meraih kesuksesan seperti sekarang.

Sejak menekuni usaha tersebut, dirinya sudah mendapatkan beberapa penghargaan diantaranya, Sidakkarya Gubernur Bengkulu tahun 2018, penghargaan Pramakarya tingkat nasional dari Presiden Jokowi tahun 2019 dan Agence pour la Valorisation des Produits Agricoles (AVPA) 2019 oleh Presiden kopi atas keberhasilan dalam pengembangan cita rasa kopi.

(Hendri Suwi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: