Jonaidi SP: Kemajuan Daerah Tergantung Kekompakan Masyarakat

BETVNEWS, - Sekitar 400 warga dari perwakilan desa Lubuk Resam, desa Talang Empat, dan desa Sinar Pagi Kecamatan Seluma Utara, mengikuti Reses anggota DPRD Provinsi Bengkulu. Reses ini merupakan salah satu cara yang dilakukan anggota DPRD Provinsi Bengkulu, untuk menjaring dan menampung secara langsung usulan-usulan masyarakat untuk diperjuangkan pada pembahasan anggaran RAPBD 2023.

"Alhamdulillah yang datang pada kegiatan ini sangat banyak, sehingga ini membuat saya lebih semangat untuk terus memperjuangkan apa yang seharusnya kami berikan kepada rakyat yang telah menugaskan kami sebagai wakilnya," ungkap Jonaidi SP Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu.

Keinginan masyarakat untuk merasakan infrastruktur jalan yang mulus, merupakan salah satu poin yang menjadi fokus dalam Reses tersebut. Karena memang untuk menuju ketiga desa tersebut, tidak dapat dilewati dengan kendaraan biasa karena kondisi jalan yang cukup ekstrim.

"Masyarakat disini menginginkan jalan yang bagus, namun ini memang domainnya Kabupaten, namun tentu ini akan tetap akan menjadi tanggung jawab kami, dan keinginan masyarakat ini harus segera diwujudkan," tambahnya.

BACA JUGA:Melirik Potensi Wisata di Desa Lubuk Resam

Menurut Jonaidi SP, bahwa masyarakat di tiga desa tersebut harus lebih kompak lagi dalam menentukan nasib kedepan, hal ini bukan tanpa alasan, dengan jumlah penduduk di tiga desa tersebut yang cukup banyak, dirinya meyakini bahwa kekompakan tersebut akan berbuah manis.

"Karena desa kita ini masih belum muncul, padahal kita memiliki wisata yang sangat eksotis, sehingga saat ini yang harus kita lakukan adalah kekompakan dalam memajukan desa," tambahnya.

BACA JUGA:GP Ansor Kota Bengkulu Deklarasi Tolak Radikalisme dan Terorisme.

Kedepan masyarakat di desa Lubuk Resam, desa Talang Empat dan desa Sinar Pagi, sudah harus siap memunculkan sosok yang bisa dipercaya untuk menjadi wakil rakyat, sehingga nantinya putra dan putri terbaik dari ketiga desa ini bisa lebih maksimal dalam memperjuangkan desa.

"Saya mengajak, ayo tinggalkan politik uang, jangan tutup kesempatan anak-anak kita untuk berbuat untuk desa, karena memang politik uang akan membunuh karakter anak-anak kita, lantaran takut untuk mencoba karena tidak punya uang," akhirnya.

(**)

Sumber: