Sadis! Ini 5 Tradisi Suku Pedalaman Papua Nugini Ekstrem, Nomor 4 Paling Fatal
Sadis! Ini 5 Tradisi Suku Pedalaman Papua Nugini Ekstrem, Nomor 4 Paling Fatal--(Sumber Foto: ist)
Selama masa itu, mereka akan dijauhi dari seluruh sifat perempuan termasuk mereka harus meminum air mani para tetua yang dipercaya mempertahankan pertumbuhan dan kekuatan sampai akhirnya kembali ke suku.
BACA JUGA:Tradisi Syawalan Unik di Semarang yang Cukup Populer di Masyarakat, Nomor 3 Namanya Menggelikan
2. Suku Trobrainders Papua Nugini, Behubungan Seks di Umur Muda
Suku primitif di pedalaman Papua Nugini ini tampaknya bisa menjadi studi kasus dalam konseksuensi revolusi seksual.
Bagaimana tidak, anak-anak di sana sudah bisa berhubungan sex dengan wanita pada usia 6-8 tahun untuk wanita dan 10-12 tahun untuk pria tanpa stigma sosial.
Tradisi ini sudah menjadi hal yang wajib dilakukan di sana dan tak ayal sebagai pemicu berkembangnya penyakit AIDS secara mengerikan di pedalaman Papua.
BACA JUGA:Mangongkal Holi Tradisi Masyarakat Suku Batak, Membongkar Tulang Belulang dari Kuburan
3. Suku Chambri, Mengayat Tubuh Hingga Menyerupai Buaya
Pria yang ada di Suku Chambri memberikan hasil pada buaya dengan cara menyayat kulit mereka agar mirip seperti sisik buaya.
Mereka tidak mempercayai buaya adalah leluhur Suku Chambri yang berevolusi menjadi manusia. Tradisi ini dipercaya sebagai bentuk laki-laki menjadi seorang pria.
BACA JUGA:Adat Sumando, Tradisi Melamar Masyarakat Suku Pesisir Tapanuli Tengah, Sarat Makna
4. Suku Korowai, Makan Daging dan Otak Manusia
Suku Korowai di Papua Nugini hingga sekarang masih melakukan kanibalisme atau memakan daging manusia.
Mereka percaya bahwa membunuh dan memakan jasad seseorang adalah cara untuk membalaskan dendam pada iblis yang mengambil jiwa orang tersebut.
Selain itu, Suku Fore di Papua Nugini juga memiliki tradisi pesta mayat yang mengharuskan mereka memakan daging dan otak dari sanak keluarga yang meninggal.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

