Update PROGRAM BETV Terbaru

Ikuti terus update terbaru program betv beken dengan klik tombol dibawah ini.

Berjuang Melawan Sakit di Jepang, Adellia Meysa Warga Seluma Harapkan Uluran Tangan

Berjuang Melawan Sakit di Jepang, Adellia Meysa Warga Seluma Harapkan Uluran Tangan

Adellia Meysa, Warga Seluma dalam kondisi sakit di Jepang.--(Sumber Foto: Julyan/BETV)

BENGKULU, BETVNEWS – Kabar pilu datang dari Desa Kampai, Kecamatan Talo, Kabupaten Seluma.

Seorang warga bernama Adellia Meysa, yang bekerja di Jepang, kini tengah berjuang melawan penyakit meningitis dan dirawat di salah satu rumah sakit di negara tersebut.

BACA JUGA:Penyebar Hoaks Gubernur Helmi Hasan Tak Beritikad Baik, PH: Gubernur Sudah Memaafkan

Adellia diketahui merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) nonprosedural atau tanpa dokumen resmi. Karena statusnya itu, ia tidak memiliki asuransi kesehatan, sehingga kesulitan mendapatkan perawatan medis dengan layak.

Menurut informasi yang diterima BETVNEWS, kondisi Adellia sempat kritis dan bahkan koma. Namun saat ini, kondisinya perlahan menunjukkan tanda-tanda membaik.

“Informasi terbaru, matanya sudah bisa terbuka dan mulai ada tanda-tanda membaik,” ujar Dike Madikus, kakak kandung Adellia.

BACA JUGA:Tahap Awal, 23 Randis Pemprov Bengkulu Dipasang QR Code, Wujudkan Penataan Aset dan Kepatuhan Pajak

Dike menceritakan, perjalanan sang adik ke Jepang berawal pada tahun 2023, ketika Adellia mengikuti kursus bahasa Jepang di salah satu Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) di Garut, Jawa Barat.

Setelah sekitar tujuh bulan pelatihan, Adellia diberangkatkan ke Jepang menggunakan visa undangan, bukan visa kerja resmi.

“Pihak LPK waktu itu bilang semua berkas akan diurus setelah tiba di Jepang. Tapi kenyataannya, sampai hampir dua tahun setengah bekerja, berkas itu tidak pernah diurus,” jelas Dike.

BACA JUGA:Isyarat Mutasi Jilid III, Pj Sekda Bengkulu: Rotasi Jabatan Bisa Dilakukan Kapan Saja

Akibat status keimigrasian yang tidak resmi, Adellia tidak memiliki jaminan kesehatan. Dua minggu sebelum koma, ia sempat mengeluh sakit kepala hebat. Karena tidak memiliki asuransi, ia kesulitan berobat dan hanya sempat dirawat di sebuah klinik kecil selama empat hari, sebelum akhirnya kondisinya memburuk.

Melihat situasi tersebut, keluarga di Seluma berinisiatif menggalang dana untuk membantu biaya pengobatan di Jepang. Uang hasil sumbangan keluarga dan kerabat dikirim untuk membiayai perawatan Adellia di rumah sakit yang lebih besar.

BACA JUGA:Momen HUT Provinsi Bengkulu, Pemprov Akan Umumkan Pemenang Desa Wisata 2025

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait