Psikologi Anak Terguncang, Wali Murid Minta Kebijakan Tetap Sekolah di SMAN 5 Kota Bengkulu
Psikologi Anak Terguncang, Wali Murid Minta Kebijakan Tetap Sekolah di SMAN 5 Kota Bengkulu--(Sumber Foto: Ilham/BETV)
BENGKULU, BETVNEWS – Puluhan wali murid SMA Negeri 5 Kota BENGKULU diterima audiensi oleh Komisi IV DPRD Provinsi BENGKULU, Rabu 20 Agustus 2025.
Mereka memprotes kebijakan sekolah yang mengeluarkan anak-anak mereka lantaran dinyatakan tidak masuk dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik), padahal para siswa tersebut sudah mengikuti proses pembelajaran selama sebulan.
Total 72 siswa dinyatakan tidak terdaftar dalam Dapodik SMAN 5 Kota Bengkulu. Dari jumlah itu, 42 wali murid resmi menyampaikan keberatan ke DPRD Provinsi Bengkulu.
Salah seorang wali murid menuturkan, anaknya telah melalui semua prosedur penerimaan dan sebulan penuh mengikuti kegiatan belajar.
BACA JUGA:Jumlah User Tumbuh 41 Persen, QLola by BRI Catat Volume Transaksi Rp5.970 Triliun
“Psikologi anak kami terguncang. Saya sendiri sakit setelah mendengar informasi dari sekolah. Siapa yang bertanggung jawab? Anak kami sudah sebulan bersekolah. Kami mohon ada kebijakan,” ujarnya di hadapan forum audiensi.
Wali murid lain mengungkapkan, anaknya diterima melalui jalur prestasi akademik Tahfiz Al-Qur’an dengan status cadangan 3.
Setelah diminta daftar ulang dan mengikuti kegiatan belajar, tiba-tiba dinyatakan tidak masuk Dapodik.
“Yang lebih aneh, ada siswa dengan peringkat di bawah anak saya justru diterima,” keluhnya.
BACA JUGA:Layanan Digital BRI Berikan Pelayanan Terbaik Untuk Pelanggan
Selain itu, wali murid juga menyayangkan perlakuan pihak sekolah yang dianggap mengucilkan siswa.
Menurut mereka, anak-anak diberi tanda abu-abu di absen, diumumkan di kelas agar segera pindah, hingga merasa mendapat intimidasi.
Kerugian yang dialami siswa dan wali murid pun tidak sedikit, mulai dari biaya seragam hingga kondisi psikologis anak yang terguncang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

