Helmi Hasan Ajak Bangun Peradaban Lewat Kemakmuran Masjid

YOGYAKARTA, BETVNEWS – Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, menyampaikan pesan mendalam mengenai peran masjid sebagai pusat peradaban dan solusi bagi berbagai persoalan bangsa. 

Hal ini disampaikannya saat melakukan takziah ke kediaman almarhum Ustaz Muhammad Jazir, tokoh yang dikenal sebagai penggerak kemakmuran Masjid Jogokariyan.

Dalam pernyataannya, Helmi Hasan menegaskan bahwa masjid tidak boleh hanya sekadar bangunan fisik atau tempat ritual ibadah semata. Menurutnya, masjid harus hadir sebagai pemberi solusi nyata bagi masyarakat, baik dalam aspek sosial maupun ekonomi.

Masjid Sebagai Solusi Ekonomi dan Sosial

Helmi menyoroti pentingnya manajemen masjid yang bertanggung jawab. Ia mencontohkan konsep "mitigasi langit" di mana masjid menjadi tempat bagi mereka yang kesulitan.

BACA JUGA:Perayaan Natal di GKII Bengkulu Berlangsung Khidmat, Korban Bencana di Sumatera turut Didoakan

“Kalau orang kelaparan di luar masjid, datang ke masjid Allah hilangkan laparnya. Ada orang susah cari kerja, datang ke masjid Allah mudahkan dapat kerja," ujarnya.

Ia juga memuji keberanian takmir masjid yang berani bertanggung jawab atas keamanan barang milik jemaah, seperti mengganti barang yang hilang di area masjid, sebagai bentuk pelayanan total kepada umat.

​Visi Masjid 24 Jam dan Kesejahteraan Indonesia

Lebih lanjut, Helmi Hasan memiliki visi agar masjid-masjid di Indonesia bisa buka selama 24 jam untuk melayani umat, sebagaimana hotel atau fasilitas publik lainnya.

BACA JUGA:PAD Bengkulu 2025 Tembus Rp1 Triliun, Bapenda Optimistis Capai 95 Persen

Ia meyakini bahwa jika 800.000 lebih masjid di Indonesia dikelola dengan baik dan menjadi pusat penggerak, maka angka pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan nasional akan tercapai dengan sendirinya.

Kerja Sama Antar-Pemerintah untuk Makmurkan Masjid

Sebagai Gubernur, Helmi Hasan terus mendorong kerja sama antar-kepala daerah (Wali Kota, Bupati, hingga Gubernur) untuk mengambil bagian dalam gerakan memakmurkan masjid. Salah satu program yang diinisiasi adalah "Retreat Merah Putih" yang berbasis di masjid serta pengembangan pariwisata religi berbasis masjid.

Sumber: