BENGKULU SELATAN, BETVNEWS - Rombongan wartawan di Kabupaten Bengkulu Selatan, mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari Ketua DPRD Kabupaten Bengkulu Selatan.
Pasalnya saat melakukan liputan aksi penolakan kenaikan BBM oleh gabungan Mahasiswa di Bengkulu Selatan, diusir oleh Barli Halim Ketua DPRD Bengkulu Selatan.
BACA JUGA:Antrean BBM Penuh, Masyarakat Minta Warga Lokal Diutamakan
Sebelum jalannya hearing bersama perwakilan mahasiswa, politisi PDI-P tersebut tidak mengizinkan wartawan mengikuti jalannya hearing tersebut, karena dianggap bersifat tertutup.
Padahal jelas, masyarakat khususnya Bengkulu Selatan ingin mengetahui, apa yang sedang diperjuangkan oleh rekan-rekan mahasiswa dalam menolak kenaikan harga BBM tersebut.
BACA JUGA:Sikapi Aksi Mahasiswa, Gubernur: Saya Akan Bersurat ke Presiden
"Awak-awak media silahkan ambil gambar dulu. Setelah itu mohon tunggu di luar, hearing ini dilaksanakan tertutup," cetus Barli Halim menggunakan alat pengeras suara dari ruangan terhormat tersebut, Rabu 07 September 2022.
Sontak apa yang diucapkan oleh Ketua DPRD Bengkulu Selatan tersebut, membuat para wartawan kecewa. Karena seharusnya rapat tersebut harus dilakukan terbuka, mengingat ini merupakan informasi yang harus diketahui masyarakat.
BACA JUGA:25 Warga Lapor KPU, Nama Dicatut Partai Politik
Menurut Apdian Utama Reporter TVRI Bengkulu, bahwa apa yang dilakukan oleh Ketua DPRD tersebut, merupakan gambaran tidak ada transparansi dari instansi tersebut.
"Tentu sangat disayangkan, seharusnya itu dilakukan secara terbuka. Karena apa yang dibahas mereka harus diketahui masyarakat," tegas Apdian Utama.