BETVNEWS - Masjid Jamik Bengkulu menjadi salah satu bangunan bersejarah yang ada di Kota Bengkulu.
Kemudian pada tahun 2004, Masjid Jamik Bengkulu ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sebagai bangunan cagar budaya, hingga saat ini.
Hal ini menjadikan Masjid Jamik Bengkulu juga menyimpan nilai sejarah dari proses pembangunannya. Kamu dapat simak di sini.
BACA JUGA:Hadirkan Nilai-Nilai Edukasi15 Channel YouTube Ini Berdampak Positif Pada Kehidupan, Cek di Sini
Masjid ini berada di tengah jantung kota Bengkulu yang merupakan bangunan religius dan terapit oleh pohon rindang berumur ratusan tahun.
Ir. Soekarno sebagai pelopor masjid ini tak terpisahkan dengan adanya masjid sejarah di Bumi Raflesia.
Dilansir melalui duniamasjid.islamic, awalnya masjid ini berdiri kokoh di Kelurahan Bajak, tepatnya berada di sekitar lokasi makam pahlawan nasional Sentot Alibasyah Prawiradirja yang merupakan panglima perang laskar Pangeran Diponegoro.
BACA JUGA:Ini Capaian Polres Seluma Ungkap Kasus Sepanjang 2022
Dalam hal ini Masjid Jamik Bengkulu ini tercatat dalam sejarah, lalu pada awal abad ke-18 bangunan tersebut dipindahkan dan lokasinya sekarang berada di Jalan Soeprapto.
Pada abad ke-19, masjid ini memiliki bentuk yang sederhana. Sehingga hanya memakai bahan atau material dari sejenis kayu, atapnya menggunakan daun rumbia, serta dengan lantai yang sederhana.
Gubernur Jenderal De Jonge memberlakukan kebijakan baru pada bidang politik, hal tersebut dijalankan dengan sistem reaksioner terhadap kaum pergerakan pada awal tahun 1930-an.
BACA JUGA:Inilah Beberapa Sejarah Perlawanan Rakyat Bengkulu Pada Penindasan Pemerintah Inggris, Cek di Sini
Dengan demikian terdapat larangan untuk berkelompok, serta menjalankan rapat. Jika ada yang tidak menaati peraturan, maka akan ada hukuman.
Sebagai salah satu tokoh pergerakan, Ir. Soekarno saat itu terdampak peraturan gubernur jenderal tersebut.
Hal ini terjadi karena beliau dianggap tidak menaati peraturan, latar belakang terjadinya yaitu beliau melakukan rapat di kota Bandung pada 1930.
BACA JUGA:Walikota Tagih Dana Bagi Hasil dari Pemprov Bengkulu, Nilainya Belasan Miliar
Membuat keluarga Ir. Soekarno juga ikut dihukum. Awalnya dibuang di Flores (Endeh), Bung Karno menggunakan sisa waktu di Bumi Raflesia pada 1938.
Disepakati bahwa nasib tokoh karismatik tersebut menjadi guru di sekolah Muhammadiyah.
Masyarakat setempat yang begitu mengharapkan adanya sebuah masjid megah, hal ini mendorong seorang arsitek untuk memenuhi keinginan rakyat Bengkulu tersebut.
BACA JUGA:Dirujuk ke M Yunus Bengkulu, Wabup Kaur Segera Operasi
Masjid Jamik Bengkulu tersebut tidak diubah total struktur pada bangunannya oleh Bung Karno selaku arsitek masjid.
Seperti dinding yang hanya ditinggikan 2 meter, kemudian lantai 30 cm, hal lain yang menjadi rancangan yakni pada atap dan tiang-tiang masjid.
Dengan perpaduan antara Jawa dan Sumatera, masjid ini memiliki khas yaitu atap berbentuk dan bertingkat tiga yang mana melambangkan iman, islam, dan ihsan.
BACA JUGA:Tuai Kecaman Publik, Ganjar Batalkan Bantuan Baznas untuk Kader PDIP
Bangunan ini memiliki tiga inti yang menyatu antara gedung pusat, serambi, dan tempat wudhu. Berukuran 14,65x14,65 meter, serta pintu masuk berjumlah tiga.
Demikian sejarah Masjid Jamik Bengkulu yang dapat diinformasikan. Semoga bermanfaat.