Dalam hidup tanpa henti kita banyak melakukan aktivitas, baik urusan sekolah, kuliah, pekerjaan, keperluan keluarga, acara di sekitar lingkungan, taman dan lain sebagainya. Terlebih lagi, kita juga berjam-jam membuang waktu dengan bermain gadget.
Bagaimana hal tersebut membuat kita sibuk, hingga lupa prioritas terhadap Tuhan? Misalkan kita hendak memiliki hubungan yang baik dan erat kepada orang lain, tentu kunci utama suatu hubugan itu adalah sering berkomunikasi.
Hal ini sama dengan beribadah, kita membutuhkan komunikasi kepada-Nya, tidak hanya dari waktu salat wajib setiap hari dapat membangun hubungan kepada-Nya. Sebab, ada banyak cara untuk menumbuhkan rasa cinta kita terhadap Allah.
BACA JUGA:Soal Kegemaran Membaca, Ini Prestasi Provinsi Bengkulu
Sebagian dari kita, masih banyak yang tidak memprioritaskan Tuhan. Ini akan menjadi dilema, sehingga perlunya untuk mengatur waktu agar dapat lebih banyak berdoa dan membaca kitab Allah.
2. Motivasi kurang tepat untuk mengenal Allah
Ada latar belakang dibalik kita ingin mengenal Allah, apakah hanya sekadar menjalankan perintahnya saja atau hendak dipandang orang lain sebagai manusia yang baik?
Tentu kita sendiri memiliki alasan tersendiri, ada juga hanya mengharapkan pahala dari-Nya, sehingga membuat tujuan kita tidak memiliki kepemilikan yang sebenarnya.
BACA JUGA:Kemenhub Subsidi Tarif Penerbangan Dari Enggano-Bandara Fatmawati, Berikut Penjelasannya
Namun, semua itu kembali lagi kepada-Nya. Sebab hanya Allah yang mengetahu serta pantas menilai seorang hamba, baik atau buruknya manusia tergantung dari penilaian-Nya.
Hanya saja, ketika ada pemahaman tentang bagaimana cara mendekatkan diri kepada-Nya kenapa tidak untuk diamalkan?
Jangan salah mengira, bahwa motivasi tidaklah penting dalam mengenal Allah justru dari sanalah kita memiliki ghiroh dalam berjuang, tetap memperdalam ilmu, manambah wawasan serta banyak motivasi lain yang menjadi pendorong kenapa kita hendak mengenal-Nya.
BACA JUGA:Sulit Mencintai Diri Sendiri? Bisa Jadi Karena 5 Alasan Ini
Jika motivasi kita salah, Allah yang dianggap dekat selama ini akan terasa jauh. Perlunya memeriksa hati agar apa yang menjadi harapan untuk dapat mengenal Allah murni dari diri sendiri.
3. Selalu menganggap ringan dosa-dosa kecil
Misalnya dengan berbohong, lupa akan janji, bakhil, suka menipu, melupakan hutang, menyakiti hati orang lain, tidak dapat menjaga lisan, berbicara kotor, menghina, mencaci, marah berputus asa, makan berlebihan, dan masih banyak lagi.