BACA JUGA:Jenis hingga Manfaat Sabar bagi Kita, Lakukan Hal Ini dalam KehidupanBETVNEWS - Indonesia dan Malaysia mengancam akan menghentikan ekspor sawit ke Uni Eropa.
BACA JUGA:Jadwal Final Malaysia Open 2023: Fajar/Rian Satu-satunya Wakil Indonesia
Hal ini dipicu oleh kelahiran undang-undang baru yang disepakati parlemen dan pemerintahan negara di kawasan Uni Eropa untuk melindungi hutan dengan membatasi penjualan minyak sawit.
BACA JUGA:Buron Sejak Oktober 2022, Pelaku Pencuri Mobil di Sungai Rumbai Ditangkap di Sini
Dilansir dari berbagai sumber, Direktur Eksekutif Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) Rizal Affandi Lukman menerangkan bahwa Februari mendarang kemungkinan besar akan dilakukan pembahasan dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Perladangan Malaysia.
BACA JUGA:Kenali Diri dari 4 Hal Ini, Menjadi Pribadi Lebih Baik Itu Penting
"Statemen akan hentikan ekspor sawit kan dari Deputi PM/Menteri Perladangan Malaysia. Beliau rencana akan bertemu Pak Menko Perekonomian, untuk bersama bahas praktik diskriminasi oleh UE terhadap sawit," ujarnya. Rizal (Jumat 13 Januari 2023).
BACA JUGA:6 Cara Mendekatkan Diri Kepada Allah untuk Hidup Menjadi Lebih Baik
Mengutip keterangan pers yang disampaikan Parlemen Uni Eropa, undang-undang baru ini akan menjamin konsumen Eropa bahwa produk yang mereka beli tidak berkontribusi pada kerusakan dan degradasi hutan, termasuk hutan primer yang tak tergantikan.
BACA JUGA:25 Kata Mutiara Sabar yang Penuh Makna, Cek di Sini
Dilansir dari European Parliament, meskipun tidak ada negara atau komoditas yang dilarang, perusahaan tidak akan diizinkan untuk menjual produk mereka di Uni Eropa tanpa pernyataan bebas dari deforestasi.
BACA JUGA:Kasus Karaoke ATT, Pengacara Korban Miras Oplosan Bersurat ke Mabes Polri
Beberapa produk yang tetap bisa diekspor tapi harus memenuhi syarat mencakup, sapi, kakao, kopi, minyak kelapa sawit, kedelai dan kayu.
BACA JUGA:Tentang Sabar yang Harus Kamu Ketahui, Ini Maknanya dalam Kehidupan
Produk lain yang juga berhubungan dengan produk-produk tersebut, seperti kulit, coklat dan furniture juga harus sesuai aturan saat diekspor.