Kendati demikian, banjir bukan menjadi alasan Ares untuk mengurungkan niat melamar sang kekasih.
BACA JUGA:Gasak Emas dan Peralatan Bengkel, Remaja Ini Diringkus
Akhirnya, Ares dan rombongan memutuskan untuk menerobos banjir setinggi paha orang dewasa itu dengan berjalan kaki.
Barang hantaran pun dibawa dengan hati-hati agar tidak terjatuh ke dalam air.
BACA JUGA:53 Calon Anggota PPS Tidak Ikut Tes Wawancara, 606 Dinyatakan Lulus Seleksi
Usai menerobos banjir, akhirnya rombongan Ares tiba di kediaman Anggi dengan kondisi basah kuyup.
Setibanya di rumah Anggi, Ares dan rombongan dipersilakan untuk mengganti pakaian mereka yang basah akibat menerobos banjir.
BACA JUGA:Resep Bakso Aci Kuah Pedas, Sajian Lezat Hangatkan Tubuh
Usai mengganti pakaian, akhirnya prosesi lamaran dapat dilangsungkan.
Prosesi lamaran dengan agenda acara tukar cincin serta penentuan tanggal pernikahan berlangsung lancar.
BACA JUGA:Jadi Korban Jambret, IRT Ini Lapor ke Polisi
Diketahui, acara lamaran tersebut juga dihadiri Kepala Desa, BPD dan perangkat Desa Sidodadi.
"Kami ikut menghadiri acara lamaran salah seorang warga. Alhamdulillah berjalan dengan lancar walaupun di tengah kondisi banjir," ungkap Muslih Kades Sidodadi, dikutip dari rakyatbenteng.disway.id.
BACA JUGA:Ini 3 Cara Penting dalam Penggunaan Minyak Zaitun, Sesuai Jenis Kulit pada Wajah
Sementara itu, Ares mengaku bersyukur prosesi lamaran yang ia rencakanan berjalan lancar.
Ares mengungkapkan, bahwa banjir bukan menjadi alasan untuk menunda salah satu ibadah sunnah Rasul tersebut.