Legenda Putri Gading Cempaka dari Kerajaan Sungai Serut Bengkulu, Ini Sekilas Sejarahnya!

Kamis 09-02-2023,23:31 WIB
Reporter : Annisa
Editor : Wizon Paidi

Berkat ikatan pernikahan ini, dimulailah adanya pengaruh dari Kerajaan Banten pada daerah pesisir barat Sumatera, hal tersebut pun sesuai dengan pendapat Wiliam Marsden.

Ratu Agung wafat pada 1578 M, kemudian dimakamkan di Bengkulu Tinggi (Kampung Kelawi) sekarang lebih dikenal dengan nama Keramat Batu Menjolo, lalu pemerintahannya dilanjutkan kepada Anak Dalam Muaro Bengkulu dari 1570-1615 M.

BACA JUGA:Jangan Ulangi Kesalahan yang Sama, Berikut 4 Cara Evaluasi Keuangan Pribadi Secara Efektif

Berikut ini kisah putri gading cempaka yang perlu kamu ketahui.

Berdasarkan Tambo Bengkulu berupa Naskah Melayu Bengkulu 1932, Putra dari Sultan Aceh juga seorang pedagang tersebut pernah melihat Putri Gading Cempaka, hal ini disampaikan kepada ayahnya Sultan Iskandar Muda (1607-1636).

BACA JUGA:Tips Pencegahan hingga Bahaya Anak Tersedak, Simak Penjelasannya di Sini!

Untuk memperkuat diplomasi sebagai rangka memonopoli pedagang lada yang berada di pesisir barat Sumatera.

Kemudian beliau setuju bahwa putranya meminang Putri Gading Cempaka pada saat itu pula dibersamai oleh sejumlah pasukan besar.

BACA JUGA:Kapolresta Bengkulu Berkunjung ke BEMG, Selain Pererat Silaturahmi, Ini Sederet Agenda Lainnya

Kemudian pinangan itu akhirnya ditolak oleh Raja Anak Dalam, terjadilah perperangan pada 1615 M.

Imbas peperangan ini membuat kerajaan Sungai Serut hancur oleh pasukan dari Aceh, dan Raja Anak Dalam menghilang begitu saja di Gunung Bungkuk.

BACA JUGA:Besok, Pendaftaran Seleksi Calon Komisioner KPU Provinsi Bengkulu Dibuka

Inilah sejarah Kerajaan Sungai Serut dengan kisah legenda Putri Gading Cempaka yang perlu diketahui.(**)

Kategori :