BENGKULU, BETVNEWS - Berawal dari keprihatinan terhadap permasalahan sampah di sekolahnya, Yulia Suparti, seorang guru di salah satu SMP Kota Bengkulu ini, ciptakan gebrakan di dunia pemanfaatan sampah dan dunia olahan produk organik.
Meskipun mendapat berbagai rintangan dan banyaknya omongan dari orang, dirinya terus mencari inovasi untuk memanfaatkan sampah-sampah agar bernilai, dan tak merusak lingkungan.
BACA JUGA:Dugaan Aset Dijual, Pemda Bentuk Tim Investigasi
"Waktu itu pemanfaatan sampah belum segencar sekarang, dan omongan jelek itu banyak sekali. Tapi saya tidak putus asa dan saya putuskan untuk membuktikan bahwa sampah ini dapat dimanfaatkan, karena ini merupakan masalah dunia," ungkap Yulia, Sabtu 25 Februari 2023.
Ia menerangkan, awal mula inovasi yang didapat ialah membuat Ecobrick, yang berasal dari sampah plastik pada tahun 2000 an. Kemudian, dengan terus belajar dan berinovasi dirinya memutuskan untuk bermanfaat di dalam dunia organik.
BACA JUGA:Komplotan Pembobol Rumah dan Pondok Kebun Diamankan
"Dengan memanfaatkan sampah dan limbah, saya terus melakukan inovasi dalam pemanfaatannya, seperti menjadikan Ecobrick, Eco Enzim, Pupuk Kompos dan lainnya, yang kemudian diaplikasikan di sekolah maupun di pekarangan rumah," tambahnya.
Tidak berhenti dengan kemampuannya dalam memanfaatkan sampah, saat ini guru SMP tersebut turut menghasilkan berbagai olahan produk organik, yang bernilai rupiah tinggi.
BACA JUGA:7 Tahun Rudapaksa Anak Tiri, Pria Usia Lanjut Dibekuk
salah satunya ialah produk olahan minyak kacang sacha inchi, yang memiliki kandungan omega 3,6, dan 9, yang setara dua porsi ikan salmon, dalam setiap 100 miligramnya. Yang digemari oleh masyarakat dan berpotensi miliki nilai ekspor.
"Kacang Sacha ini sangat kaya akan manfaat dan dapat menghasilkan bermacam produk dan bernilai ekonomi tinggi, hal ini yang sedang fokus kembangkan di Provinsi Bengkulu," tambahnya.
BACA JUGA:Pengusaha Body Part, Laporkan Seorang Dokter ke Polisi atas Dugaan Kasus Penganiayaan
Selain kacang sacha inchi, dirinya turut mengembangkan olahan produk organik lainnya, seperti virgin coconut oil, yang merupakan hasil dari kelapa enggano, minyak kelapa, kunyit hitam, madu trigona dan berbagai produk organik lainnya yang kaya akan manfaat.
"Potensi ini terus dikembangkan, dan untuk penjualan sendiri saat ini masih lewat mulut ke mulut," imbuhnya.
BACA JUGA:Bekas Tambang di Bengkulu Tengah, Jadi Wisata Memukau