Kemudian, sifat berikutnya ada baqa, kata tersebut berasal dari bahasa Aran yang bermakna kekal atau abadi.
Adanya sifat baqa yang artinya Allah Ta'ala adalah Maha Kekal dan tidak akan pernah punah maupun binasa.
Allah Ta'ala kekal, yang berarti juga tidak akan pernah mati selayaknya ciptaannya karena kematian ataupun kebinasaan itu sendiri merupakan ciptaannya.
BACA JUGA:Pedagang Thrift Tetap Kekeuh Berjualan, di Tengah Larangan Impor Baju Bekas
Sifat baqa menerangkan bahwa Allah SWT punya kebesaran dan juga kemuliaan atas segala ciptaannya, baik di muka bumi serta di alam semesta.
Sifat baqa Allah Ta'ala tertulis dalam Al-Quran surah Ar-Rahman ayat 26 dan 27, yang artinya:
"Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan."
BACA JUGA:Gaya Hidup Tinggi, Ekonomi Sulit! Motif Pelaku Begal Korbannya
Selanjutnya dijelaskan juga dalam Al-Quran surat Al-Qashash ayat 88, yang artinya:
"Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, Tuhan apa pun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nya-lah segala penentuan, dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan."
4. Mukhalafatu lilhawaditsi
BACA JUGA:Garuda Indonesia Sambangi Graha Pena BEMG
Sifat wajib lainnya yakni mukholafatul lilhawaditsi, asal katanya dari bahasa Arab yang memiliki makna berbeda dengan sesuatu yang baru atau makhluk lainnya.
Sifat mukholafatul lilhawaditsi bermakna bahwa Allah Ta'ala berbeda dengan makhluk-makhluk ciptaannya.
Allah Ta'ala adalah Yang Maha Sempurna dan tak akan ada satu makhluk pun yang bisa menyerupainya atau menyamainya.