Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengabdikan diri beliau sendiri selama sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan lebih dari yang dilakukannya di waktu lain sepanjang tahun.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Pertahankan Nilai Sejarah Makam Keramat di Danau Dendam
Hal yang sama juga dapat dilihat dari hadis berikut.
Ini diriwayatkan oleh Aisyah (RA):
"Ketika memasuki sepuluh malam terakhir (Ramadhan), Rasulullah (SAW) tetap terjaga di malam hari (untuk salat dan beribadah), membangunkan keluarganya, dan mempersiapkan diri untuk beribadah (dengan lebih semangat)."
(Sahih Muslim: 1174)
BACA JUGA:Mana yang Lebih Mahal, Motor MotoGP atau WSBK? Simak Perbandingan Harganya!
6. Tujuan Itikaf
Itakaf di Masjid selama 10 hari terakhir Ramadan adalah amalan sangat baik serta merupakan sunah Nabi kita tercinta (SAW).
Tujuan utama Itakaf adalah mencari Lailatul Qadar karena hal yang sama ditunjukan dari hadis berikut.
Seperti diriwayatkan oleh Aisyah (RA), yang mengatakan:
'Rasulullah (SAW) memiliki kebiasaan beri’tikaf di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan dan mengatakan, "Carilah malam Qadar dalam sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan."'
(Sahih Bukhari: 2020)
BACA JUGA:Bandara Fatmawati Bengkulu Tetap Wajibkan Vaksin Booster, Syarat Naik Pesawat
Dahulu, Nabi (SAW) banyak beribadah selama itakaf sehingga dahi Nabi (SAW) menjadi menghitam karena sujud terus menerus di hadapan Allah.
Seperti yang dijelasakan Abu Sa'id al-Khudri (RA):