BACA JUGA:Cek Fakta Pesulap Merah yang Diklaim Meninggal Dunia Usai Adu Kesaktian Dengan Dukun
Berdasarkan sejarahnya, Israel khawatir perkumpulan warga Palestina tersebut bisa menimbulkan masalah.
Oleh sebab itu, mereka berupaya membubarkan perkumpulan tersebut.
BACA JUGA:Siapkan Syaratnya! Rekrutmen BUMN Dibuka Serentak, Catat Juga Jadwalnya di Sini
Dilansir dari India Today, poin utama bentrokan Israel-Palestina adalah upaya Israel membatasi aktivitas masyarakat Palestina di Al-Aqsa, serta sengketa kepemilikan tanah di Sheikh Jarrah di Yerusalem.
Ini adalah perselisihan yang dimulai sejak pembentukan Israel pada tahun 1948. Perselisihan tersebut diperkuat dengan momentum besar saat Israel meraih kemenangan dalam Perang Arab pertama.
BACA JUGA:Mediasi Berhasil, Blokir Jalan Lintas di Desa Pasar Palik Dibuka
Masjid yang memiliki kubah perak tersebut merupakan lokasi awal pemberontakan Palestina kedua pada September 2000.
Pemberontakan tersebut dilancarkan usai pemimpin oposisi Israel kala itu, Ariel Sharon menyerang kompleks masjid dengan mengirimkan lebih dari 1.000 personel pasukan bersenjata.
BACA JUGA:Ditinggal Pergi Pemilik, 1 Rumah Nyaris Terbakar di Kota Bengkulu
Puncak bentrokan di luar Kota Tua Yerusalem yakni saat puluhan ribu jamaah Muslim berdoa di Masjid Al-Aqsa di malam suci Islam Laylat al-Qadr.
Setidaknya terdapat 80 orang mengalami luka-luka dalam bentrokan tersebut.
BACA JUGA:Danrem 041 Gamas Berikan Bingkisan THR dan Sembako Gratis untuk Prajurit TNI AD
Bentrokan yang sama berlangsung di masjid antara pemuda Palestina dan pasukan Israel pada 2015, usai ketegangan selama berminggu-minggu dan sejumlah konfrontasi di daerah tersebut. Bentrokan tersebug berlangsung beberapa jam sebelum festival Yahudi Sukkot dimulai.
BACA JUGA:Deretan Konflik Israel-Palestina Selama Bulan Ramadhan 2023
Melansir dari The Print, Masjid Al-Aqsa adalah salah satu situs yang dipercaya merupaka tempat suci dalam oleh umat Islam.