BACA JUGA:Sudah Tahu Manfaat Kunyit? Ternyata Bisa Menyehatkan Kulit Wajah, Ini 9 Khasiat Lainnya!
"Jika telinga salah seorang di antara kalian berdenging, maka hendaknya ia mengingatku (Rasulullah SAW), membaca sholawat kepadaku, dan mengucapkan: "Dzakarallahu man dzakaroni bikhairin (Semoga Allah SWT mengingat orang yang mengingatku dengan kebaikan)."
(HR. al-Hakim, Ibn as-Sinni, at-Thabrani)
Sejumlah ulama beragumen tentang hadits tersebut tidak dapat dipertanggung jawabkan.
BACA JUGA:Pemilu 2024, DPD Golkar Provinsi Bengkulu Optimis Raih 10 Kursi DPRD
Hadits tersebut diriwayatkan oleh sejumlah perawi termasuk al-Azizi dalam shiroh al-munir.
Melalui jalur Muhammad bin Ubaidillah dari Ma'mar, dari bapaknya.
Disebutkan Imam Bukhari: "Ma'mar dan bapaknya, keduanya adalah munkarul hadits," (al-Lali' al-Masnu'ah, 2/242)
Menurut ad-Daruquthni menagatakan: Muhammad bin Ubaidillah 'Matruk' (perawi yang tidak diindahkan haditsnya).
BACA JUGA:Orang Tua Perlu Amalkan Doa Ini! Alhamdulillah, Anak Jadi Penurut dan Selamat Dunia Akhirat
Selanjutnya dikomentari al-Uqaili: "Hadits yang tidak ada asalnya (tidak ada di kitab hadits). Sementara Muhammad bin Ubaidillah dinyatakan oleh Bukhari sebagai munkarul hadits."
(ad-Dhu'afa' 390, dinukil dari Silsilah al-Ahadits adh-Dhaifah, 6/138)
Sehingga menurut mereka hadits tersebut tak dapat dipertanggung jawabkan dan tidak perlu diperhatikan.
Bahkan dijadikan acuan sumber rujukan, beberapa orang beranggapan bahwa klaim tersebut dapat menyesatkan orang lain.
Meskipun begitu, kita sebagai umat Islam perlu untuk tetap bersholawat kepadanya (Rasulullah SAW), baik dalam kondisi apapun tidak hanya pada saat telinga berdenging saja.