Bagaimana dengan pernikahan keduanya?
Tentu tidak selalu bahagia, saat masa pernikahan mereka melewatinya penuh dengan suka duka.
Kala itu orang-orang kafir Quraisy mencoba melakukan pemboikotan, dimulai dari membunuh satu persatu orang Muslim, hal tersebut berlangsung selama tiga tahun.
Nah, disinilah peran Khadijah terlihat, ia menyerahkan segala hartanya kepada Nabi Muhammad SAW, demi dakwah yang dibawakan suaminya tersebut.
Selama tiga tahun masa terberat yang harus dijalani orang-orang Muslim, termasuk pula Khadijah yang menderita kelaparan yang amat terasa.
Sebagaimana, kafir Quraisy saat itu telah memboikot sehingga tidak dibolehkannya hubbungan dagang jual beli, tak ada pernikahan bagi orang kafir Quraisy bersama orang Muslim.
BACA JUGA:Ini Kisah Siti Khadijah yang Dicintai Nabi Muhammad SAW, Membuat Aisyah pun Cemburu
Sungguh mereka terisolir, benar-benar dipisahkan, sehingga orang-orang Muslim hanya dapat makan daun. Namun, Khadijah beserta kaum Muslim lainnya tetap dalam keteguhan keistiqamahan dalam keislamannya.
Begitulah Khadijah istri Nabi Muhammad SAW yang pertama. Padahal di usianya yang tak lagi muda, semangatnya dalam perjuangan tak begitu padam, ia senantiasa membantu dan setia pada suaminya.
BACA JUGA:Masya Allah, Inilah Kepribadian Aisyah Istri Rasulullah, Sosok Sederhana Lagi Pemberani
Menentramkan hati Rasulullah SAW, sehingga beliau tak terlalu terbebani, saat pulang ke rumah ia mendapati istri yang dapat menenangkan hatinya.
Imam adz-Dzahabi mengatakan tentang beliau: 'Seorang yang sangat berakal lagi terhormat, teguh beragama, terjaga dari sifat keji lagi mulia, yang termasuk penghuni surga. Adalah Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam biasa memujinya dan mengutamakan dirinya dari semua istri-istrinya.
BACA JUGA:Mau Sukses Berdagang? Inilah 8 Kunci Keberhasilan Bisnis Ala Siti Khadijah Istri Rasulullah SAW
Sehingga beliau sangat mengaguminya, sampai kiranya Aisyah radhiyallahu 'anha mengatakan: 'Aku tidak pernah merasa cemburu terhadap madu yang lainnya melebihi kecemburuanku pada Khadijah, dikarenakan saking seringnya Nabi Muhammad SAW menyebut-nyebut dirinya’.