Sebuah perkelahian kembali terjadi di antara keduanya, tapi kali ini setan berhasil membuat orang saleh itu bertekuk lutut dan mengalahkannya.
"Kenapa pada saat pertama kali aku bertemu denganmu, kamu bisa kukalahkan dengan mudah?," tanya seorang ahli ibadah.
Setan menjawab, "Pada saat pertama kali, kemarahanmu tulus dan ikhlas karena ingin mencari ridha Allah, dan dengannya Allah pun membantumu untuk mengalahkanku, tapi kali ini kamu melakukannya hanya karena ingin mendapatkan koin emas itu dan maka dari itu kamu pun kalah."
Dari kisah tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ketika kita melakukn amal kebaikan maka niatkan hanya untuk mencapai ridha Allah SWT.
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah an-Nahl ayat 100, yang artinya:
"Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabb-nya.
Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah."
Kisah inspiratif seorang ahli ilmu
BACA JUGA:Ada Malaikat yang Paling Besar, Tugasnya Jadi Ajudan Allah Saat Kiamat, Siapa Dia?
Ada kisah lain, kali ini setan berupaya menggoyahkan keimanan seorang abid.
Namun, orang yang ia ingin goda bukan hanya sekadar saleh, tapi juga memiliki ilmu.
Siapakah beliau? Ia adalah Syekh Abdul Qadir al-Jailani.
Lantas, seorang sufi tersebut menuturkan kisahnya kepada pra jemaah. Kala itu beliau tengah berjalan di padang yang begitu lapang.