Menurut tafsir Ibnu Katsir tentang perjalanan Isra' Mi'raj yang Rasulullah lakukan, melalui riwayat hadits sahih Bukhari dan Muslim.
Dalam riwayat tersebut Rasulullah SAW bersabda, "Aku dibawa ke Baitul Makmur, tempat setiap harinya tujuh puluh ribu malaikat datang untuk beribadah dan bertawaf."
Pendapat lainnya melalui tafsir Baitul Makmur, Fakhruddin Ar-Razi rahimahullah berkata:
Rumah di langit yang tertinggi di dekat ‘Arsy, disifati dengan "makmur" karena banyaknya yang melakukan tawaf dari golongan malaikat
Baitullah Al-Haram (Ka'bah) yang dipenuhi oleh jemaah haji yang thawaf dan i’tikaf
Baitul Makmur dengan menggunakan "Lam ta'rif Al-Jinsi". Seakan-akan Allah bersumpah dengan rumah-rumah (misalnya ka’bah) yang diramaikan atau dimakmurkan dan bangunan-bangunan yang terkenal.
[At-Tafsirul Kabir hal. 205, Darul Kutub Al-Ilmiyah, Beirut, 1425 H]
BACA JUGA:Dikenal Sebagai Penjaga Pintu Neraka, Bagaimana Sifat Malaikat Malik?
Tak hanya itu, disebutkan pula bahwa Baitul Makmur adalah Ka'bah bagi penduduk langit, sebagaimana diketahui ka'bah yang ada di bumi sebagai pusatnya ibadah umat Islam.
Kemudian disampaikan dalam tafsir Ibnu Katsir:
"Terdapat dalam Shahihain bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda ketika peristiwa Isra' pada saat melewati langit ke tujuh, 'kemudian aku diangkat menuju baitul makmur, padanya masuk (datang) setiap hari 70.000 malaikat yang tidak akan kembali lagi'.
Yaitu mereka beribadah dan berthawaf sebagaimana penduduk bumi thawaf di ka'bah mereka. Demikian juga baitul makmur ia adalah ka'bah penduduk langit ketujuh.
Oleh karena itu, didapati Nabi Ibrahim Al-Khalil alihisshalatu wassalam menyandarkan badannya pada baitul makmur karena ia telah membangun ka'bah di bumi."
[Tafsir Ibnu Katsir 7/427-428, Darut Thayyibah, cet. VIII, 1420 H, syamilah]
BACA JUGA:Kisah Malaikat Jibril Menjelma Jadi Sahabat Nabi Saat Bertemu Rasulullah SAW, Begini Sosoknya!
Selain itu, posisinya sejajar di atas ka'bah yang ada di bumi, berkata Al-Baghawi rahimahullah berkata,