Oleh sebab itu, sampai datangnya hari kiamat kelak, mayit tersebut selalu bahagia dan gembira sepanjang umur dunia.
Bahkan dia bertanya-tanya, kapan kiamat datang. Sebab tidak ada yang lebih ia sukai selain tibanya kiamat.
BACA JUGA:Mengenal Baitul Makmur, Tempat Mulia di Langit Ketujuh, Benarkah Jadi Rumahnya Para Malaikat?
Kemudian di bawah para ulama, yakni kedudukan orang mukmin yang beramal shaleh. Bedanya, mereka saja dia tidak memiliki ilmu apapun, serta tidak tahu mengenai seluk-beluk alam malaikat.
Setelah perginya malaikat Ruman, amalnya datang menemuinya dalam rupa yang terindah, harum baunya, dan indah pakaiannya.
Amal itu berkata kepadanya, "Tidakkah kamu mengenalku?"
Mayit itu lantas bertanya, "Siapakah kamu, yang Allah karuniakan kepadaku dalam kesendirianku?"
Dia jawab, "Aku adalah amal baikmu. Jangan sedih, dan jangan takut. Sebentar lagi Malaikat Munkar dan Nakir akan datang kepadamu. Maka, jangan kaget."
Kemudian amal itu mengajarinya bagaimana berhujah. Ketika mayit itu dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba kedua malaikat membentaknya. Mayit itu diperintahkan untuk duduk sambil menyampaikan pertanyaan yang sama yaitu,
"Siapa Tuhanmu?" Apa agamamu? Siapa Nabimu? Apa kiblatmu?"
Maka mayit dari orang beriman itu menjawab tanpa kesulitan,
"Allah Tuhanku, Muhammad Nabiku, Al-Qur'an pemimpinku, Kakbah kiblatku, Ibrahim bapakku, agamanya adalah agamaku,". Maka ke
Dua malaikat itu berkata, "Kamu benar."
Kemudian mayit itu diperlakukan oleh kedua malaikat itu seperti kepada orang yang pertama tadi.
Hanya saja, kedua malaikat itu memperlihatkan orang itu tempat di neraka, sehingga terlihatlah ular-ularnya, kalajengking, rantai-rantai, belenggu-belenggu, air panas, serta semua kesusahan yang ada di sana, seperti nanah campur darah dan buah zaqqum.
Melihat itu, orang tadi terkejut. Namun kedua malaikat itu berkata, "Tidak perlu khawatir. Tempatmu ini telah diganti oleh Allah Ta'ala untukmu dengan tempat lain di surga."