BETVNEWS - Surga digambarkan dalam bentuk yang indah dan erat hubungannya dengan kenikmatan yang luar biasa, sebagaimana Allah janjikan kepada hamba-Nya.
Allah Ta'ala menjanjikan kepada setiap hambanya yang taat beribadah di dunia dan menghadiahkan surga. Gambaran surga menurut Al-Qur’an dan hadits, terdapat 100 tingkatan serta sekitar 15 macam.
Di dalam surga tidak akan ada kesusahan, bencana, perkataan sia-sia, bahkan perkataan dusta. Surga yang diciptakan Allah tidak hanya satu, dan memiliki nama yang berbeda-beda serta memiliki masing-masing keindahan.
Para calon penghuni surga ialah orang-orang beriman yang mengerjakan amal shaleh dan bertakwa kepada Allah.
Orang-orang tersebut akan mendapatkan balasan surga atas kebaikan serta ketaatan mereka selama di dunia.
Akan tetapi, ternyata calon penghuni surga bukan hanya dari kalangan manusia yang beriman, namun juga dari kalangan hewan.
Salah satu hewan yang dikatakan akan masuk ke dalam surga adalah Nun, sejenis ikan paus yang sangat besar.
Ikan paus ini menjadi hewan yang menelan Nabi Yunus ketika ia melarikan diri dari umatnya. Peristiwa ini juga tertuang dalam Surat Ash-Shaffat Ayat 139–148.
"Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul, (ingatlah) ketika ia lari, ke kapal yang penuh muatan, kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit. Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu. Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu." (Q.S. Ash-Shaffat:139-148)
Kisah ini bermula dari perjalanan dakwah Nabi Yunus AS yang ingin mencoba meyakinkan masyarakat Niniwe, Mosul, Irak untuk kembali ke jalan Allah.
Sebab, kaum tersebut masih melakukan aktivitas musyrik yaitu penyembahan berhala. Puluhan tahun lamanya Nabi Yunus AS berjuang, namun tetap tidak membuahkan hasil.
Nabi Yunus AS kemudian marah dan berniat meninggalkan negeri itu. Namun, setelah kepergiannya, ternyata orang-orang Niniwe bertaubat. Singkat cerita, Nabi Yunus AS menaiki kapal untuk meninggalkan Niniwe. Kapal yang ditumpanginya dipenuhi kargo dan penumpang.
BACA JUGA:Kehidupan di Surga Tidak Ada Rasa Bosan? Ini yang Akan Dilakukan Penghuninya!
Dalam perjalanan, kapal menghadapi badai. Karena kelebihan muatan, kapten kapal memutuskan untuk membuang salah satu penumpang untuk meringankan beban kapal.