Suku Zoe bertahan hidup dengan berburu secara individu maupun kelompok. Satu keluarga hidup dalam rumah berbahan kayu besar dengan atap dedaunan serta jerami.
Di dalamnya ada tempat tidur gantung dari serat yang dibuat oleh kaum wanita. Dalam kesehariannya penduduk Suku Zoe tidak mengenakan alas kaki.
BACA JUGA:Shinzen Shiki, Tradisi Pernikahan Tradisional Jepang yang Unik dan Penuh Makna
Suku Zoe memiliki ciri khusus yaitu memasangkan sepotong kayu kecil berwujud kerucut pada mulut yang akan menembus bawah bibir. Benda ini disebut Poturu. Berfungsi untuk mebedakan suku Zoe dengan suku lainnya.
BACA JUGA:Mengenal Kanamara Matsuri, Festival Alat Kelamin, Salah Satu Tradisi Sakral di Jepang
Poturu itu dipasang sejak usia 7-9 tahun dan akan diganti ukurannya setiap pertambahan umur sampai meninggal.
BACA JUGA:5 Tradisi Malam 1 Suro di Berbagai Wilayah Indonesia, Ada Daerahmu?
Tindik bibir bawah merupakan salah satu upcara terpenting dan bar mitzvah untuk anak-anak.
BACA JUGA:5 Tradisi Malam 1 Suro di Indonesia yang Sakral dan Penuh Makna
Demikian mengenai Suku Zoe yang jadi suku paling bahagia di dunia. Mereka tinggal di hutan namun tak memiliki kepribadian yang ganas.
(*)