BENGKULU, BETVNEWS - Presiden Republik Indonesia dalam penyampaian pidato pada Paripurna Istimewa HUT RI ke - 78, bahwa saat ini Indonesia terus melakukan pembangunan di berbagai sektor.
Salah satu yang disampaikan Joko Widodo, bahwa saat ini Indonesia telah memasuki usia yang cukup matang dan bersiap untuk menuju Indonesia Emas 2045.
Oleh karena itu, dalam pidatonya Presiden Republik Indonesia mengajak rakyat Indonesia untuk bersatu dan bersama-sama membangun bangsa ini dengan selalu menjaga moralitas.
BACA JUGA:Gerakan Pangan Murah, Jonaidi: Kebutuhan Masyarakat Harus Diperhatikan
Orang nomor satu di Indonesia tersebut menyampaikan, bahwa jangan menggunakan kebebasan dalam berdemokrasi sebagai pelampiasan ajang dengki dan fitnah kepada seseorang.
DPRD Provinsi Bengkulu menggelar rapat paripurna istimewa HUT RI ke-78, mendengarkan pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo.--(Sumber Foto: Julyan/BETV)
Sehingga menjadikan demokrasi sebagai tolak ukur untuk menjaga keutuhan dan kemajuan bangsa yang besar ini.
Menanggapi pidato kebangsaan Presiden Republik Indonesia, Jonaidi, SP saat dihubungi oleh reporter betv.disway.id mengungkapkan, bahwa sudah saatnya masyarakat Indonesia khususnya Provinsi Bengkulu untuk berpikir jernih dan bijak dalam menyampaikan pendapat.
"Sesuai ungkapan Presiden, selaku masyarakat yang berpendidikan dan memiliki pengetahuan luas maka kita juga harus bijak dan mengartikan demokrasi sebagai kebebasan berpendapat bukan kebebasan caci maki ataupun fitnah," ungkap Jonaidi, SP Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu.
Dirinya juga mengajak kepada masyarakat terutama generasi muda, agar terus memiliki optimis dan keinginan kuat untuk menuju Indonesia Emas pada 2045 mendatang.
"Anak-anak muda saat ini akan menjadi tonggak kemajuan Indonesia, jadi harus memiliki optimis dan keinginan kuat untuk belajar agar bisa menjadikan cita-cita bangsa ini terwujud," demikian tutupnya. (ADV)